Lihat ke Halaman Asli

Rahayu Damanik

TERVERIFIKASI

Ibu Rumah Tangga

Pengalaman Sakit dan Digigit Anjing Menyadarkan Pentingnya Asuransi untuk Seluruh Anggota Keluarga

Diperbarui: 19 Mei 2016   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu Polis untuk seluruh keluarga (www.jagadiri.co.id)

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Pasien pulang paksa. Itulah status yang saya sandang setelah dua hari dirawat di sebuah rumah sakit saat masih belum menikah dan masih bertatus mahasiswa. Dokter mengatakan kalau saya belum pulih total dan sebaiknya dirawat dua hari lagi. Saya berpikir kalau saya dirawat di rumah sakit bukannya makin sembuh, namun bisa semakin parah karena tidak kuat dihantui oleh angka-angka Rupiah yang selalu hadir di dua malam tidur saya di rumah sakit. Berapa biaya yang harus saya bayar?

Bagaikan naik di sebuah taksi yang memiliki argo mahal yang berjalan begitu cepat begitulah kira-kira perasaan saya. Dag dig dug, cemas selalu melirik ke arah argo. Hari pertama di rumah sakit saya sudah sibuk minta di-print-kan jumlah biaya yang saya keluarkan. Ah, seandainya waktu bisa diulang saya pasti lebih serius menjaga kesehatan.

Saya baru saja mengeluarkan uang untuk biaya semester kuliah pasca sarjana yang nilainya tidak main-main, sekarang harus sakit karena gangguan perut yang menyerang. Seandainya saya memiliki kartu asuransi, pastilah saya tenang-tenang saja walau dirawat seminggu.

Untungnya dokter mau mengabulkan permintaan saya. Yah tentu saja saya harus memaksakan ekspresi wajah dan senyuman segar khas orang sehat. Seolah-olah saya sudah pulih total. Padahal masih ada sedikit rasa sakit namun saya pikir lebih baik pulang dan istirahat di kamar kos saya. Dokter awalnya bertahan namun saya lebih ngotot, jadilah saya berstatus pasien pulang paksa.

Mata saya terbelalak melihat nilai uang yang harus saya bayarkan setelah pulang dari rumah sakit, hanya dirawat dua malam biayanya 2,5 juta Rupiah. Pada tahun 2009 menurut saya itu sudah mahal. Seandainya asuransi kesehatan bapak atau mama bisa saya pakai tentu akan senang sekali. Sayangnya harapan itu benar-benar mustahil. Kartu asuransi mama saya hanya bisa dia pakai sendiri itupun sering kali tidak terpakai karena bapak yang sangat penyayang itu tiba-tiba berubah menjadi tidak sabar bila melihat istrinya harus menunggu lama karena mengantre atau mengurus ini itu sebelum ditangani oleh tim medis.

Saya pulang ke kos dan istirahat. Karena anak perantauan, jadi tidak ada orang tua yang bisa merawat sehingga saya harus membeli makan sendiri di warung dan merawat diri sendiri. Esok pagi dengan tubuh yang sudah mulai segar saya ingin membeli makanan ke warung yang berjarak sekitar 5 menit dari kos saya.

Saya membuka pagar rumah kos dan berjalan dengan tenang. Saat sedang berjalan, betapa kagetnya karena tiba-tiba anjing tetangga mengejar dari belakang dan menggigit kaki saya di bagian atas betis. Untungnya saya sedang memakai celana panjang dan setelah mengigit anjing itu langsung pergi.

Saya buru-buru kembali ke kamar kos di situ saya berpikir. Apa yang harus saya lakukan? Memang gigitan si anjing rasanya tidak terlalu sakit. Saya memperhatikan dari kaca kalau bekas gigitannya tidak dalam, tidak berdarah, dan hanya bagian kuliat luar yang terkelupas.

Apakah saya harus ke dokter? Berapa lagi biaya yang harus saya keluarkan. Pastilah anjing tetangga itu sudah gila karena menggigit saya yang sama sekali tidak mengganggunya. Kalau kemarin saya dirawat di rumah sakit bisa mengirit biaya dengan pulang paksa, nah kalau digigit anjing gila saya harus vaksin rabies 3 atau 4 kali. Tidak bisa ngirit.

Saat mengalami waktu berat seperti ini saya sangat membutuhkan keberadaan orang tua di samping saya, namun jujur saja saya merasa lebih membutuhkan kartu asuransi. Saya sudah terbiasa mandiri karena sejak SMA sudah tinggal jauh dari orang tua. Namun kalau masalah membayar rumah sakit, ini pengalaman pertama saya. Rasanya kok berat ya! Kembali ada rasa penyesalan mengapa kartu asuransi bapak atau mama tidak bisa saya pergunakan. Betapa bahagianya kalau orang tua yang membayar biaya asuransi dan saya tinggal menikmati he..he..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline