Lihat ke Halaman Asli

Rahayu Damanik

TERVERIFIKASI

Ibu Rumah Tangga

Gol Cantik Bank Syariah Mengubah Keterpaksaan Saya Menjadi Cinta

Diperbarui: 26 April 2016   07:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Perbankan Syariah Menciptakan Gol Cantik yang Menyasar Tepat di Gawang Hati Saya (Foto: lipsus.kompas.com)"][/caption]Pencarian rumah kami berakhir setelah menemukan sebuah developer yang menawarkan rumah yang cocok di hati dan di kantong. Saya dan suami sangat bahagia, bagaimana tidak? Akhirnya, kami tidak perlu lagi ‘membuang uang’ demi membayar sewa rumah yang cukup besar.

Sayangnya kebahagiaan kami harus terusik karena mendengarkan penjelasan sales developer kalau mereka hanya menjalin kerja sama KPR dengan salah satu Bank Syariah. What?? Mengajukan KPR di Bank Syariah sama sekali bukan cita-cita saya dan suami. Bank Syariah? Mendengar namanya saja saya sudah takut seolah ada penolakan yang akan menendang saya sampai terpental jauh. Namun apa boleh buat, saya tidak punya pilihan lain sehingga terpaksa menjatuhkan pilihan pada bank syariah.

Mudahnya Proses Pengajuan KPR di Bank Syariah

Saya mengatakan ke suami kalau lebih baik kami mencari rumah lain saja yang menjalin kerja sama dengan bank konvensional. Kami bukan Muslim dan tidak mungkin membeli rumah secara cash. Apalagi saya mendengar isu kalau mau KPR di Syariah harus mengucapkan kalimat syahadat. Pikiran saya, bank pasti mempersulit kami. 

Namun, persoalan menjadi rumit karena mencari rumah yang pas di hati dan kantong itu bukan perkara yang mudah bagi keluarga muda seperti kami. Kami pasrah mencoba mengajukan KPR di bank syariah itu saja walaupun sebagai seorang Kristiani kami masih sangat ragu dan merasa terbeban dengan bank yang menampilkan simbol keagamaan tersebut.

Sebenarnya bukan hanya merasa kurang nyaman mengajukan KPR di bank syariah, ada rasa khawatir di hati apakah pengajuan KPR seorang non Muslim bisa diterima oleh bank syariah? Jangan-jangan karena tidak Muslim, KPR kami ditolak. Berbagai kecemasan berkecamuk di dalam hati. Kami hanya bisa berharap semoga KPR kami diterima dan dipermudah oleh bank syariah.

Untungnya kami sadar kalau keterpaksaan hanya akan menimbulkan kegagalan. Kami pun memulai untuk mengubah cara pandang dengan mencoba berpikiran positif terhadap bank syariah dan mengikuti semua prosedur serta persyaratan KPR. Data-data kami lengkapi kemudian kami serahkan ke pihak bank. Pikiran positif membuat hati kami menjadi tenang dan lancar menjawab pertanyaan pihak bank syariah saat proses wawancara. 

Saya pernah bekerja di salah satu bank konvensional BUMN terbesar. Posisi saya saat itu di bagian consumer loan khususnya KPR dan KTA. Sebagai salah seorang senior sales terbaik, saya tahu persis bagaimana cara berpakaian yang rapi dan berbicara yang profesional di hadapan calon customer. Suka atau tidak suka, penampilan dan teknik berkomunikasi sangat menentukan prestasi.

Saya memerhatikan petugas bank yang sedang mewawancarai saya dan suami. Dia seorang pria usia sekitar 26 tahun, berpakaian kemeja putih bersih dengan celana bahan berwarna agak gelap yang disetrika dengan rapi. Sepatunya pantofel berwarna hitam mengkilap. Rambutnya disisir rapi, wajahnya bersih terawat, dengan kumis serta janggut yang dicukur bersih.

Aroma tubuhnya tercium segar dari jarak sekitar 1 meter. Cara berbicaranya ramah, rajin senyum, dan profesional menjawab setiap pertanyaan yang saya ajukan. Saya pikir petugas bank syariah itu harus memakai peci dan memiliki sedikit janggut. Ternyata penampilan dan cara berbicaranya persis sama dengan karyawan bank berprestasi tempat saya bekerja di bank BUMN dulu.

Proses penilaian kelayakan KPR kami berjalan lancar. Hanya menunggu sekitar seminggu, KPR kami ternyata disetujui. Wah! Saya dan suami senang bukan main. Saking senangnya, segera saya meng-update status Facebook kira-kira seperti ini: “Akhirnya KPR kami disetujui di sebuah cluster blok A nomor 10. Blok A nomor 10 itu semoga menjadi sebuah pertanda kalau Argentina (A) dengan nomor punggung 10 (Lionel Messi) akan menciptakan gol kemenangan bagi Argentina” Kebetulan memang saat itu sedang menuju final piala dunia tahun 2014 antara Argentina melawan Jerman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline