[caption caption="Samsung Galaxy S7 & S7 Edge (www.oe24.at)"][/caption]Wanita dinamis mana yang bisa hidup tanpa smartphone? Ponsel genggam adalah soulmate bagi wanita dinamis seperti saya. Bila tidak dekat-dekat dengan gadget itu rasanya ada yang kurang. Tidak bawa pasangan kemana-mana itu sih biasa, tetapi kalau HP ketinggalan di rumah sewaktu ada kegiatan di luar, wah benar-benar mati gaya!
Keberadaan handphone dalam kehidupan saya sungguh bermakna. Saking bermaknanya saya mengibaratkan ponsel pintar seperti busur dan panah Katniss Everdeen dalam film "Hunger Games". ‘Senjata ampuh’ saya ini harus selalu berada dekat untuk membantu saya menghadapi berbagai kebutuhan sebagai pengusaha daycare, penulis, kompasianer, dan penggemar jalan-jalan.
Bagi saya, HP tidak cukup dipakai hanya untuk menelepon dan berkirim SMS karena hampir semua pekerjaan dan aktivitas saya bisa dipermudah oleh HP pintar. Inilah sebabnya mengapa saya merasa sangat membutuhkan smartphone dalam genggaman yang memiliki fitur yang bukan hanya canggih dan lengkap namun juga cantik dalam genggaman. Namanya juga wanita, tidak hanya menilai performa fitur inside namun yang tak kalah penting adalah tampilan outside smartphone nan elegan.
Semua kebutuhan saya bisa dijawab sempurna dengan inovasi hebat terbaru yaitu Samsung Galaxy S7 dan S7 edge. Samsung yang telah bertahun-tahun dikenal dunia selalu berupaya menghasilkan smartphone berkualitas demi melayani keinginan hati konsumen yang terus berkembang seiring perkembangan teknologi. Saya semakin penasaran dengan Galaxy S7 series ini karena merupakan flagship atau produk unggulan terbaik dengan kelas paling tinggi yang dipersembahkan Samsung bagi para konsumen.
Penghasil Gambar Kualitas Kamera Profesional
Kelebihan yang paling membuat saya terpana adalah kemampuan Samsung Galaxy S7 dan S7 edge menghasilkan jepretan tajam dan jernih meski dalam ruangan atau lapangan dengan kondisi cahaya terbatas. Bagaimana tidak? Produk terbaik Samsung ini memiliki ketajaman kamera mencapai 12 MP, bukaan f/1.7 dengan fokus 22 mm, dan dilengkapi komponen sensor low light camera sebesar 1.4 Umpixel.
Sudah terbayang bagaimana tenangnya saya saat membidik foto ketika terpaksa melakukan perjalanan di pagi-pagi buta seperti yang saya dan suami lakukan baru-baru ini ke pedalaman Baduy. Agar tidak ketinggalan bus terakhir yang memulangkan kami dari Ciboleger (pintu utama Baduy) ke Rangkas Bitung, saya dan suami harus berjalan pukul 04.30 menyusuri hutan Baduy yang masih gelap gulita.
Tidak dapat disangkal, mata manusia memiliki lensa yang jauh lebih canggih daripada kamera jenis apa pun dalam melihat benda saat kondisi remang. Sekalipun handphone memiliki flash saat kita hendak memotret namun tidak bisa mengandalkan flash untuk menerangi semua area low light yang hendak dibidik.
Hebatnya, Galaxy S7 dan S7 Edge memiliki sensor kamera yang dapat menangkap jauh lebih banyak cahaya sehingga menghasilkan gambar prima dalam setiap perjalanan pagi di perbukitan yang berkabut atau wisata sore menjelang malam hari dengan awan gelap yang siap menggempur bumi dengan hujan. Mengabadikan kegiatan menonton di bioskop bersama suami dan anak kemudian memamerkannya di media sosial bisa terasa lebih menyenangkan karena hasil foto pasti lebih terang dan tidak terlalu buram seperti selama ini. Kabar baiknya lagi, handphone keren ini bukan hanya prima di saat konidisi minim cahaya (low light) namun juga maksimal bila objek membelakangi cahaya (backlight). Hebat bukan?
Bila dibandingkan, resolusi kamera yang digunakan oleh Samsung Galaxy S7 lebih rendah dibandingkan Galaxy S6. Dimana S6 memakai 16 MP dan S7 hanya 12 MP. Sekilas kita akan berpikir ini adalah sebuah kemunduran. Meskipun Samsung S7 memiliki resolusi kamera yang lebih kecil namun hebatnya Samsung Galaxy S7 dan S7 edge memiliki teknologi revolusioner dual pixel. Sebuah teknologi yang hanya dimiliki oleh kamera profesional atau DSLR sebagai pendukung utama kamera dalam menangkap objek sekalipun sedang bergerak. Teknologi ini diberikan dalam Samsung Galaxy S7 dan S7 edge demi memuaskan hasrat pengguna mobile photography untuk naik ke kelas yang lebih tinggi.
Misalkan saja kita membandingkan dua handphone yang memiliki resolusi yang sama. Salah satunya tidak menggunakan sensor dual pixel maka autofokus yang dihasilkan hanya 5% saja, sebaliknya smartphone yang memiliki dual pixel akan memiliki deteksi autofokus mencapai 100%. Loh kok bisa? Mendefinisikan sensor dual pixel ini ibarat melihat sebuah fokus dengan kedua mata sehingga waktu untuk fokus jauh lebih cepat daripada melihat dengan menggunakan satu mata (tanpa dual-pixel). Satu kelebihan dual pixel yang sangat membantu menangkap momen secara lebih cepat dengan kualitas terdepan.