KERAJAAN TARUMANEGARA
Kerajaan tarumanegara berdiri ketika maharesi jayasingawarman yang berasal dari salankayana India datang ke Indonesa pada tahun 358 Masehi dimana pada tahun tersebut beliau diterima oleh Raja Derwawarman ke VIII dari Kerajaan Salankanagara Mharesii Jayasingawarman dinikahkan dengan salah seorang putri Raja Derwawarman yang kemudian maharesi memuka sebuah wilayah dimana sekarang diperkirakan terletak di sekitar bekasi dan beliau mendirikan Kerajaan Taruma pada tahun 358 Masehi. Maharesi Jayaingawarman menjadi Raja pertama di Kerajaan Taruma yang berkuasa sekitar 24 Tahun mulai 358-382 Masehi, setelah wafat pemerintahan kemudian dteruskan oleh putra beliau yang bernama Dharmayawarman.
Dharmayawarman adalah raja kedua Kerajaan Tarumanegara yang memerinah antara 382-395 Masehi. Beliau dipusarakan di tepi kali Candrabaga. Nama raja ke 2 Kerajaan Dharmayawarman ini hanya tercantum dalam naskah Wangkerta.
Kerajaan tarumanegara telah mengalami masa pemerintahan oleh 12 raja, dimana Kerajaan Tarumanegara menapai puncak Kejayaan pada masa pemerintahan Purnawarman yang merupakan raja ke 3 setelah lengsernya ayahandanya yakni shaemayawarman. Raja Purnawarman merupakan penganut agama Hindu, aliran Vaisnawa.
Pada tahun 307 Masehi, Raja Purnawarman memangun sebuah kota kerajaan yang letaknya mendekati pantai dengan kota yang diberi nama Sudapura, kata sundapura ini merupakan cikal-bakal kata "Sunda" sekarang. Pada masa pemerintahan Raja Purnawarman ini pemerintahannya dilakukan penggalian Sungai Gomati sepanjang 12 km, guna menghindari bencana alam seperti banjir ataupun kekeringan yang pada musim kemarau. Tak hanya itu dari segi Pereknomian di kerajaanini juga maju, dibuktikan dengan raja yang memberkan sedekah Rakyat kerajaan Tarumanegara pun hidup dengan cara bertani dan sisem pemerintahaanya telah diatur sedemikian rupa, sehingga tertip dan teratur.
Dibawah kekuasaan Raja Purnawaraman ini terdapat 48 kerajaan yang telah dikuasai oleh Tarumanegara. Wilayahnya meliputi hampir seluruh Jawa barat mulai Banten, Jakarta, Bogor dan Cirebon selain itu Kerajaan Tarumanegara telah menjalin hubungan diplomatik dengan Kerajaan yang berasal dari Cina. Dengan adanya hubungan Diplomatik terebut berarti juga terjalin hubungan perdagangan dan pelayaran antara Kerjaan Tarumanegara dengan Cina.
Pada tahun 669 Masehi Raja Lingagawarman telahberkuasa selama 3 tahun wafat, secara otomatis takhta kerajaan Tarumanegara secara otomatis jatuh ke tangan menantunya yaknik Tarusbawa. Pengantian takhta ini menandai berakhirnya kerajaan Tarumanegara dikarenakan Tarusbawa lebih mengiginkan untuk kembali ke kerajaannya sendiri yakni kerajaan Sunda, dimana kerajaan Sunda yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Tarumanegara. Pengalihan kekuasaan dari kerajaan Tarumanegara ke Kerajaan Sunda menimbukan ketidaksepakatan dari Kerajaan Galuh dengan memutuskan utuk memisahkan diri.
Dengan beitu, wilayah bekas kerajaan Tarumanegara kemudian dibagi dua yakni Kerajaan Sunda dan Kekerajaan Galuh dengan Sungai Citarum sebagai pembatasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H