Lihat ke Halaman Asli

Ungkapan Cinta dalam Bentuk lain

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13490833061943336658

Percaya tidak percaya bahwasanya emosi seseorang ketika memasak akan mempengaruhi rasa dari masakan yang sedang diolahnya. Maka hal itulah para meditator tidak mau makan sembarangan. Mereka sangat berhati-hati dalam hal makanan yang dimasukan ke dalam rongga mulut mereka. Namun bukan berarti mereka tidak akan sudi disuguhi makanan ketika bertamu atau bertandang ke suatu tempat.

Memang ada yang sangat fanatik hanya mau makan makanan yang ia olah atau masak sendiri karena masalah ini.

Emosi atau energy itulah yang juga meresap ke dalam makanan ataupun minuman yang kita buat.

Kami teringat papah kami selalu membawa bekal dari rumah ketika berangkat kerja. Ya, ia selalu membawa makanan yang dimasak istrinya sendiri yang juga adalah ibu kami. Kami tidak pernah menanyakan hal tersebut kenapa ia selalu membawa bekal dari rumah padahal banyak rumah makan ataupun warteg di sekitar tempat papah kami bekerja. Tapi itu tidak dilakukannya, ia tetap membawa bekal masakan istrinya sendiri.

Papah kami bukan seorang meditator namun mungkin karena ia ingin menghargai jerih payah sang istri yang sudah berupaya memasak buat keluarga. Hal itu ia lakukannya hingga akhir hayatnya.

Tak disangka bahwasanya yang telah ia lakukan benar adanya.

Wedang jahe penuh cinta

Sesuatu yang dibuat dengan penuh rasa cinta memang akan berbeda rasanya. Hal itu kami rasakan tatkala siang menjelang, sang kekasih membawakan secangkir wedang jahe di meja kerja kami.

Hmmm…. Harum aroma dari uap yang masih mengepul karena airnya yang masih panas.

Hati senang bukan main kami ini namun yang terucap hanya kalimat terima kasih.

Tapi…. Jauh dilubuk hati kami sangat senang dan merasa diperhatikan karenanya. Ya, itu bukan hanya sekedar secangkir wedang jahe di siang hari namun lebih dari itu. Secangkir wedang jahe itu bermakna sebuah perhatian penuh cinta untuk kesehatan tubuh kami.

Lutut kami terkadang terasa nyeri tatkala berjalan dan kami selalu minum wedang jahe untuk mengatasinya dan memang manjur bagi kami. Hal itu kami ungkapkan beberapa hari sebelumnya.

Dan siang itu tanpa kami sangka-sangka ia membawakan secangkir wedang jahe. Hmmm….

Terima kasih kekasih atas secangkir wedang jahe nan penuh cinta di siang hari.

1 oktober 2012

Image: Google search




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline