Lihat ke Halaman Asli

The Power of Sound

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13359478832080555074

Sabtu 28 April 2012 yang lalu kami berkesempatan untuk mengikuti sebuah nasional summit bertempat di sebuah hotel di kawasan Senen Raya yakni hotel Oasis Amir. Adalah Indonesia Hypnosis Summit 2012 yang digelar mulai pukul 7.30 sampai kurang lebih pukul 11 malam.

Sebuah pengalaman yang baru bagi kami berada di sebuah tempat dan event yang dipenuhi oleh para praktisi serta pemerhati hypnosis di negeri tercinta ini. Kami memang bukanlah satu di antara mereka. Terima kasih kepada para sahabat serta Guru yang mengijinkan kami ikut serta dalam acara tersebut.

Salah satu acara yang kami ikuti di antara ketiga acara yang akan kami ikuti adalah sesi ke dua dengan pembicara Diddi Agepe yang membawakan topic pembahasan “Power of Sound”. Kami tidak membaca ringkasan singkat tentang program tersebut namun pertama kali kami melihat topic tersebut terpampang dalam form registrasi yang bisa dipilih para peserta, topic tersebut menarik perhatian kami dan berencana menghadirinya.

Ini lah ringkasan yang kami dapatkan dari situs resmi Indonesia Hypnosis Summit 2012:

Suara adalah salah satu energi yang paling transformatif untuk penyembuhan di planet ini. Hal ini dapat membuat damai dan membuat kita tenang, atau malah menghantarkan kita ke puncak emosi. Suara dapat mengembalikan keseimbangan dan keselarasan dalam hidup dan akhirnya membuat kita sehat lahir bathin. Sebaliknya, suara ,(vibrasi, resonansi,  dan frekuensi )juga memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kita dan membawa kita pada kondisi penuh stres.

Mengapa dan bagaimana?

Apa perbedaan suara ataupun frekuensi yang membuat kita sehat, damai, nyaman, transformasi kesadaran dan sebaliknya yang menambah kita kisruh ? Suara dapat mempengaruhi kita di semua tingkat  fisik, emosi, mental, dan spiritual.

Mengapa frekuensi dalam diri kita harus selaras ? kenapa harus damai lahir bathin?

Akhirnya pertanyaannya menjadi Kenapa harus sehat lahir bathin.? Atau Sehat fisik dan spiritual..?

Hal ini berkaitan erat dengan adanya “Law of Attraction”, “Law of Polarity” Law of Ressonance” dan hukum semesta lainnya.

Pengetahuan suara sebagai kekuatan terapeutik dan transformatif sudah sangat tua. Sekolah misteri Kuno dari Yunani, Roma, Mesir, Tibet, dan India memiliki pengetahuan banyak mengenai suara sebagai kekuatan kreatif utama di alam semesta. Orang dahulu tahu apa yang fisikawan modern saat ini pahami, bahwa semua kondisi dan apapun berada dalam tataran getaran (vibrasi).

Yang paling penting untuk dipahami adalah bahwa semua yang ada, -apakah tampak atau tidak, terdengar atau tidak, bila diurai ke dalam bentuk dasar paling sederhana sesungguhnya adalah getaran, dan memancar pada tataran frekuensi tertentu.¨Apapun di sekitar kita yang tampak padat sejatinya jika diperbesar berkali-kali dengan mikroskop elektronik akan terlihat gerakan dan getaran di tataran gelombang yang berbeda. Perbedaan gelombang getaran tersebut yang membedakan bentuk tubuh seseorang dengan yang lainnya, atau antara frekuensi virus HIV dengan virus TBC, antara frekuensi meja kayu dengan gelas anggur.,frekuensi suara hati anda, frekuesi gelombang otak, frekuensi organ tubuh, frekuensi rotasi bumi dan seterusnya, “Semesta adalah Suara ” , dan memang  begitulah adanya.

Kenali "Suara Sejati" anda,,,,sehingga anda dapat memahami dan memanfaatkan maksimal “ Law of Attraction” dan Hukum Semesta  lainnya untuk hidup anda.

Salam Cahaya

diDDi AGePhe

Suara tersebut tidak hanya yang dihasilkan oleh alat-alat musik saja ataupun oleh alam sekitar seperti suara dedaunan yang ditiup angin ataupun suara deburan ombak di pinggir pantai dan lain sebagainya yang dapat menjadi sarana healing jiwa kita, namun juga suara yang kita hasilkan sendiri.

Dalam setiap tradisi ataupun agama kita mendapatkan adanya pengucapan mantra atau berzdikir memuji keagunganNya, itu pun bersifat healing untuk jiwa manusia.

Suara pun mempengaruhi karakter kita. Mereka yang bertempat tinggal di pegunungan akan memiliki karakter yang berbeda dengan mereka yang tinggal di pinggir pantai ataupun di kota besar. Hendaknya pun kita selalu memperhatikan jenis musik yang kita dengarkan setiap hari. Semestinya musik itu bisa membuat kita lebih bersemangat dan mencintai sesama.

Terima kasih untuk hari ini….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline