Lihat ke Halaman Asli

Pantai di Seberang Sana

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mimpi kali ya, aku mengingat pantai diseberang sana. Kok yang Nampak yang diseberang sana ya? O…. itu sih hal yang lumrah. Yang Nampak di depan mata kita biasanya yang ada diluar, jauh dari kita. Ada pepatah yang berbunyi: semut diseberang lautan tampak, gajah dipelupuk mata tak terlihat.

Coba renungi pepatah itu. Benar adanya khan? Seperti itu kondisi yang biasa terjadi, bukan? Coba diingat-ingat, berapa kali kau perhatikan diri sendiri. dari pada memperhatikan orang lain. ya, karena yang kita lihat dan tampak dihadapan adalah orang lain, minimal lawan bicara kita. Setiap kali kita keluar beraktifitas, mau tidak mau memang kita berhadapan dengan orang lain dan tentu saja kita memperhatikan mereka, karena mereka tampak di hadapan kita.

Pantai di seberang sana, sepertinya enak terdengar, wah terbayang deh indahnya suasana pantai yang biasa kutemui kala ku pergi berlibur. Indah pemandangannya, suka sekalli aku main pasir sambil memperhatikan ombak yang kadang muncul kadang menghilang.Wah…. Indah nian….

Semilir angin… membawa ku sadarikondisi saat ini. Aku sedang disini. Apa yang ku pikirkan? Apa yang ku rasakan? Apa yang kuinginkan? Apa yang sedang kulakukan? Wah… satu persatu pertanyaan datang silih berganti. Apa? Apa? Apa?

Pantai di seberang sana, adakah ia menantiku. Menanti untuk kusinggahi. Menanti untuk ku nikmati derai ombak dan semilir angin yang bertiup di sana.

Lho…. Lho… lho… ada apa ini…

Angin di sini dan angin di sana sama saja khan? Sama-sama angin. Ya dari pada menanti semilir angin di pantai seberang sana, lebih baik nikmati saja semilir angin yang bertiup sedari tadi di sini. Di mana aku berada. Di mana pun aku berada, nikmati saja. Dan mengangankan keindahan pantai di seberang sana… mungkin masih lama waktunya atau entah kapan. Menunggu liburan, o… terlalu lama. Ya sudah, nikmati saja segala hal yang kulihat didekatku. Di setiap hal pun terkandung keindahan, hal-hal yang indah untuk selalu disyukuri dan dinikmati. Ya… menikmati adalah bagian dari mensyukuri. Ga perlu menunggu keindahan yang akan disajikan pantai di seberang sana. Sekarang aja nikmati keindahan yang ada. Music yang mengalun, suara burung yang berkicau di sangkar, suara anak-anak kecil yang bercengkrama, itu semua juga merupakan keindahan. Ya, keindahan ada di mana-mana. Tak perlu menunggu pergi ke pantai di seberang sana.

Have a lovely day everybody….




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline