Lihat ke Halaman Asli

Aku Shalat di Rumah Wayan

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada suatu hari menjelang sore, di beranda sebuah rumah nan sederhana,  terdengarlah sebuah percakapan antara seorang ayah, ibu dan anak lelakinya yang berusia 10 tahun.

Ayah: apakah kamu sudah shalat ashar nak?

Si anak yang sedang asyik dengan permainan kubiknya, lantas berusaha mengingat-ingat. Belum sempat ia menjawab pertanyaan ayahnya itu, sang ibu sudah menyelanya. si ibu memang seorang yang agak temperamental  dan juga mudah sambar sana-sambar sini ( he he he )

Ibu: sepertinya sih belum yah, soalnya anak kita ini kan baru pulang les bahasa Inggris. Nak, kamu sudah shalat atau belum?  ( tanya si ibu dengan nada agak tinggi )

Anak: tadi aku shalat kok yah, bu. Aku memang baru pulang les, tapi sepulang les aku mampir dulu ke rumah  teman les ku yang bernama Wayan. Kami ada tugas dari guru les jadi langsung kami kerjakan di sana. Dan ketika waktu shalat Ashar tiba, aku minta ijin untuk shalat di rumahnya. Jadi aku shalat di sana bu, yah.

Mendengar jawaban si anak, kontan saja ayah dan ibunya marah. Memang, kedua orang tuanya itu adalah golongan yang fanatic, menganggap bahwa hanya agama merekalah (Islam ) yang benar.

Ayah: Wayan temanmu itu kan orang Hindu, kok kamu Shalat di sana, di rumah orang Hindu? Bisa-bisanya kamu ini. Apakah kamu tidak takut shalatmu tidak diterima oleh Alloh, sia-sia saja shalat kamu itu.

Tak mau ketinggalan, si ibu pun menambahkan

Ibu: Wayan yang beberapa hari datang kemari? Setahu ibu keluarga dia memelihara anjing. Kamu tahu bahwa anjing itu hewan najis, aduh-aduh nak, kamu shalat di tempat yang bernajis. Sungguh shalat kamu sia-sia.

Si anak menjadi diam beberapa saat mendengarkan omelan kedua orangtuanya itu, maklum sudah beberapa lama ia tak “menikmati” omelan mereka. Dalam hati ia berkata: ah, dasar orang tua kok begitu aja marah, shalat salah ga shalat juga salah.

Ayah: kamu sebaiknya tidak terlalu sering bergaul dengan temanmu itu, lagi pula kan masih banyak temanmu yang seagama dengan kita. Bergaul saja dengan sesama muslim, ngerti kamu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline