Lihat ke Halaman Asli

Setitik Rasa dan Sejuta Maaf

Diperbarui: 15 Juni 2024   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Dokumen Pribadi

SETITIK RASA DAN SEJUTA MAAF 

(Bagian 2)

 Bertemu

Ternyata setelah melihat kalender Ghea baru sadar kalau di tanggal itu ia libur. Perusahaan sedang mengadakan maintenance jaringan dan ia semakin bertambah pusing karena belum menerima pembayaran pesanan ibunya lantaran terburu-buru.

Pak Made sosok disiplin yang tak segan memberi hukuman sekaligus reward. Ghea memang dapat SP1 tapi di belakang kesialannya itu, tahun lalu ia menyabet penghargaan karyawan teladan di bidang target penjualan.

Dengan tubuh lemas tak bertenaga, Ghea meninggalkan kantor. Ia mengendarai mobilnya. Sembari berpikir, ia teringat akan uang yang harus ia bawa pulang. Ia bisa saja merogoh uang di kantongnya lalu ia berikan pada mamanya. Namun, ia tak tega melakukan hal itu. Naluri seorang ibu takkan bisa dibohongi, dan ia takkan sanggup melakukan kebohongan pada mamanya.

Drtttttt.

Ghea menepikan mobilnya. Ia menggeser tombol di layar ponselnya.

"Ya, Ma."

Dalam hati Ghea benar-benar komat kamit merapal doa. Jangan sampai mamanya mendapatkan telfon dari customer, kalau uang bayaran pesanan belum diterima. Mamanya bukan hanya marah tapi bisa jadi sangat kecewa. Ghea paling tidak suka mengecewakan orang tua.

[Ghea kamu dimana sekarang? Kenapa sampai ketinggalan uang bayaran dari pesanan kita?]

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline