Hampers atau bingkisan di hari Raya Idul Fitri, sangat tren belakangan ini. Dulu namanya bukan hampers. Meskipun esensinya sama yakni hantaran, bingkisan atau parcel. Semuanya bermakna sebagai bingkisan yang kita berikan pada saudara, kerabat, tetangga, kolega, teman atau sahabat.
Keberadaan hampers sendiri menjadi pelengkap kita saat bertandang ke rumah kerabat, keluarga, teman, sahabat atau kolega. Apalagi bagi kita yang jauh-jauh mudik dari perantauan. Istilahnya hampers menjadi multifungsi, selain sebagai bingkisan juga menjadi oleh-oleh.
Hampers sendiri bisa berupa sembako seperti minyak goreng, teh, gula pasir, kopi, minuman botolan, biscuit kalengan, juga aneka makanan produksi pabrik. Selain hal diatas ada juga yang menjadikan makanan hasil masakan rumah sebagai hantaran pada keluarga di hari raya sebut saja Lontong atau Kupat dengan Opor, Sambel Goreng Ati dan Krecek, Gudeg, Rendang, juga masakan lainnya.
Selain hal itu, tentu saja kita masih punya banyak aneka barang yang bisa dijadikan hampers. Ada cerita dari seorang sahabat yang mendapatkan hampers dari koleganya yang berdomisili di Surabaya. Isinya bukan peralatan masak, atau makanan produksi pabrik melainkan satu set peralatan sekolah untuk anak TK seperti botol minuman, box makanan, buku, pensil, handuk, juga crayon.
Sang pengirim tahu betul apa yang sedang dibutuhkan oleh seorang kenalan tersebut, sehingga hampers yang dikirimkannya jauh dari Surabaya ke Jogja begitu dirasakan manfaatnya.
Selain sembako, makanan produk pabrik, produk non makanan, masih ada lagi yang bisa kita jadikan hampers yaitu aneka camilan dari bahan kacang dan kue kering seperti aneka jenis nastar yang kita buat dengan tangan kita sendiri.
Membuat aneka kue kering seperti putri salju, castengel. Kue basah seperti brownis kukus juga aneka camilan dari kacang seperti rempeyek kacang, kacang bawang, kacang telur, tentu saja memakan waktu. Namun ada beberapa keuntungan jika kita membuat sendiri. Dengan catatan kita memang sudah mahir mengolahnya.
Akan sangat percuma kalau kita belum mahir mengolah aneka kue kering, kue basah atau katakanlah membuat rempeyek, kacang bawang, namun kita memaksakan diri untuk memasak di dapur kita.
Alasan membuat kue kering dan juga kue basah di dapur sendiri, menurut penutruran beberapa teman dikarenakan beberapa hal yaitu pertama, untuk berhemat biaya. Kedua membuat aneka kue ker di dapur sendiri dengan tangan sendiri bebas menggunakan bahan yang kualitasnya lebih bagus, lebih mahal tidak apa apa asalkan rasanya enak. Jelaslah kalau pilihan karena hemat biaya dan perkara bahan pembuatan masing-masing orang bisa memiliki preferensi sendiri.