"Kok hidupku gini-gini aja? Ngga ada yang spesial."
"Aku ngga tahu passion-ku di mana.."
"Lanjutin studi apa langsung kerja ya?"
"Aku takut ngga dapat kerjaan yang sesuai minatku."
"Pacar ngajakin nikah, tapi aku masih pengen kerja. Enaknya gimana ya?"
Apakah kamu pernah mengalami situasi seperti di atas? Atau sekarang sedang mengalaminya? Bisa jadi sekarang kamu berada pada fase quarter life crisis. Quarter life crisis merupakan fase krisis menuju pendewasaan. QLC umumnya dialami oleh mereka yang berusia 20 tahun ke atas (20-35 tahun).
Penyebab terjadinya quarter life crisis ini sangat kompleks, seperti tekanan sosial, ekonomi, karir/pendidikan, dan hubungan romantis, sehingga hal itu akan membuat perubahan emosional pada dirimu seperti sedih, gelisah, khawatir, cemas, tidak percaya diri, dan takut akan kegagalan. Eitts, tapi tunggu! Kamu tidak perlu panik, karena fase ini wajar dialami oleh seusiamu (20-35 tahun). Yakinlah bahwa kamu dapat melewati fase krisis ini dengan baik.
Kamu pasti bertanya-tanya bagaimana sih cara menghadapi fase ini? Tenang saja, 3 hal ini akan membantumu menghadapi quarter life crisis dengan baik!
Pertama. Menulis catatan atau refleksi diri (self-reflection). Tulis self-reflection ini dibuku catatanmu. Buatlah catatan tentang apa saja tujuan hidupmu, sudah sampai manakah kamu untuk mencapai tujuan hidup tersebut, langkah apa saja yang kamu ambil untuk mencapainya? Apa sajakah yang perlu dibenahi? Dengan menulis self-reflection ini, akan memudahkan kamu mengambil langkah mencapai masa depanmu.
Kedua. Jangan pedulikan opini orang lain terhadapmu. Kamu boleh saja mendengarkan saran dari orang lain, ambil sisi positifnya. Jika saran mereka tidak membuatmu menjadi lebih baik, biarkan saja.