Lihat ke Halaman Asli

Memaafkan, Apa Kaitannya dengan Kesejahteraan Psikologis?

Diperbarui: 26 April 2019   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

instagram.com/thoughtcatalog

"The weak can never forgive. Forgiveness is the attribute of the strong."

-Mahatma Gandhi

Setiap manusia memiliki pengalaman disakiti atau mendapat perlakuan tidak adil oleh orang lain, bahkan oleh orang yang mereka sayang, seperti diselingkuhi pasangan, dikhianati teman, dan lainnya. 

Pengalaman-pengalaman tersebut akhirnya memunculkan emosi negatif seperti marah, kesal, benci, dendam, dan kecewa. Namun banyak juga dari mereka, ketika emosi-emosi tersebut muncul, mereka segera menyadari dan berusaha untuk meredam emosi dalam dirinya. Nah, bagaimana cara kita untuk meredam emosi? Salah satunya adalah dengan memaafkan. Apa sih memaafkan itu?

Menurut Thompson dkk (dalam Lopez dan Snyder, 2003) memaafkan berarti membuang emosi negatif terhadap seseorang yang menyakiti kita. Sedangkan menurut Philpot (dalam Anderson, 2006), memaafkan itu sebagai proses atau hasil dari proses yang melibatkan perubahan emosi dan sikap terhadap seseorang yang menyakiti. 

Berbeda dengan Hargrave dan Sells (dalam Lopez & Snyder, 2002) yang menyatakan bahwa memaafkan merupakan upaya memulihkan cinta dan kepercayaan hubungan, sehingga seseorang yang tersakiti dan menyakiti dapat mengakhiri konflik yang terjadi.

Lalu apa manfaat dari memaafkan? Banyak! Khususnya bagi kesejahteraan psikologismu loh. Penelitian yang dilakukan Denmark dan Team (2006) menemukan bahwa memaafkan dapat meningkatkan kesehatan fisik, memperbaiki sense of power dan penyembuhan psikologis. Penelitian dari Bono dkk (2008) juga menemukan bahwa ketika seseorang memaafkan, maka ia akan memperoleh kesejahteraan psikologis dan meningkatkan kesehatan mentalnya.

Bagaimana sih cara kita memaafkan orang lain yang menyakiti hati kita? Pertama, kamu bisa memulainya dengan memaafkan diri sendiri, bila perlu lakukan self-evaluation. "Apakah benar selama ini hanya aku yang merasa tersakiti?", "Apakah sudah benar perlakuanku ke mereka?". 

instagram.com/thoughtcatalog

Pada intinya, berdamailah dengan diri dan masa lalumu. Kedua, coba ingat momen-momen tak terlupakan yang pernah kamu lakukan bersama mereka, dan kebaikan apa saja yang sudah mereka lakukan untukmu. Sejahat apapun mereka terhadapmu, kamu dan mereka pernah saling menyayangi & mengasihi. Jadi, apakah kamu sudah memaafkannya hari ini? :)

Kamu juga bisa loh membaca referensi jurnal dan buku terkait memaafkan & kesejahteraan psikologis di atas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline