SESAL
Jingga itu membelah langit
Menangkup rindu dalam buaian malam
Ribuan masa serasa mengikat jiwa
Merindukan tenang sebatas asa
Untaian bening membasahi pipi
Ketika mulut tak lagi bisa berkata
Dan tulang belulangpun meringkuk pasrah
Kemudian kaku dan sirna
Benang putih ini satu persatu terurai
Dalam gelap dan lembabnya tanah