Lihat ke Halaman Asli

Rahayu Juwarini

Guru aktif di MTSN 1 Kediri

Plus Minus Ujian Sekolah Secara Daring

Diperbarui: 2 Juni 2022   12:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: mtsnmagetan.sch.id

Kegiatan ujian semester dan ujian kenaikan kelas di sekolah atau madrasah ditandai dengan dilaksanakannya Penilaian Akhir Tahun (PAT). Kegiatan PAT inilah yang akan dijadikan salah satu unsur penentu naik atau tidaknya peserta didik ke kelas berikutnya.  Selain nilai PAT kenaikan kelas/tingkat juga ditentukan dengan nilai ulangan  harian dan tugas, ketrampilan serta nilai sikap.

Sebelum pandemi Covid 19 melanda Indonesia, pelaksanaan ujian sekolah mayoritas masih berbasis kertas (paper base). Kelebihan ujian berbasis kertas bagi peserta didik antara lain: mereka lebih bisa mengontrol ketenangan psikologinya ketika mengerjakan soal ujian. Tidak harus menyediakan perangkat ujian yang bernilai mahal seperti laptop atau HP. Mereka juga tidak akan takut akan habisnya pulsa data , baterai , dan  lambat serta putusnya koneksi  internet. 

Akan tetapi ujian yang berbasis kertas (paper base), juga banyak yang harus dipertimbangkan. Antara lain biaya pelaksanaan ujian menjadi lebih mahal karena harga kertasnya dari tahun ke tahun juga mengalami kenaikan. Panitia pelaksananya  membutuhkan personil yang banyak . Persiapan pelaksanaannya pun harus betul-betul matang. Sehingga pada waktu pelaksanaan ujian semua bisa terlaksana dengan baik dan lancar.

Selain itu tugas koreksi pengajar juga banyak dan butuh waktu, meskipun koreksi bisa dibantu dengan alat scanner. Nilai hasil ujian tetap harus dipindah secara manual pada daftar nilai tiap-tiap peserta didik. 

Pada saat pandemi Covid 19, ujian berbasis kertas sudah banyak ditinggalkan karena kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring. Keadaan ini membawa dampak yang signifikan terhadap kemampuan penguasaan teknologi baik bagi guru maupun peserta didik. Bagi guru, mereka dituntut bisa membuat alat penilaian yang kreatif dan tidak membosankan, sehingga peserta didik tetap termotivasi untuk mendapatkan nilai yang bagus.

Keunggulan lainnya yaitu lebih efektif dan efisien karena semua berbasis IT. Siswa diuntungkan karena bisa mengerjakan ujian dengan lebih fleksibel baik tempat dan waktunya.

Akan tetapi yang terpenting dalam pelaksanaan  ujian  berbasis internet adalah peserta didik wajib memiliki sikap jujur. Karena tidak menutup kemungkinan mereka meminta tolong kepada orang tua, teman atau membuka situs  dalam pengerjaan soal ujian.

Untuk itu pengajar harus menekankan aspek kejujuran ini kepada peserta didik.  Bisa dibayangkan betapa bahayanya ketika mereka dewasa nanti mengenggap ketidakjujuran adalah hal yang biasa.

Maka yang penting sekarang adalah bagaimana menemukan formula kejujuran yang harus dimiliki oleh semua peserta didik dalam belajar, khususnya dalam mengerjakan ujian.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline