Lihat ke Halaman Asli

Rahayu Juwarini

Guru aktif di MTSN 1 Kediri

Mendidik dengan Hati dan Keikhlasan

Diperbarui: 23 Desember 2021   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

asy_syamil.com

Beberapa hari yang lalu saya mendapat kiriman pesan dari teman yang berbunyi "Guru Vs Google".  Tergelitik hati ini membaca pesan tersebut. Sangat benar jika dibanding antara guru dan Google dalam hal kemampuan pengetahuan. Tentu saja syaikh Google akan lebih hebat dan pintar dibanding dengan guru. Google lebih bisa melayani siswa dalam mentransfer pengetahuan di manapun dan kapanpun mereka membutuhkan. 

Akan tetapi sehebat apapun Google tak kan pernah menggantikan kedudukan guru dalam bidang pendidikan. Sebab Google tidak bisa memberikan dan membimbing karakter dan akhlak siswa secara langsung. Sedangkan guru, mereka dengan sepenuh hati  mengajarkan  bahwa secerdas apapun kita, kita tidak akan bisa menandingi ilmu dan kekuatan Tuhan Yang Maha Perkasa. 

Kita juga dipahamkan  bahwa manusia sangat lemah di hadapan sang Khalik. Sehingga kita wajib bersyukur atas nikmat dan anugerah yang kita terima dalam kehidupan kita. Selain itu juga guru mengajarkan kepada kita bagaimana membangun relationship dengan manusia yang lain begitu juga dengan relasi kita dengan alam. Sehingga akan muncul kehidupan yang harmonis.

Dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 guru merupakan pendidik profesional yang memiliki tugas, merencanakan, melaksanakan dan menilai pembelajaran, serta membimbing peserta didik dan melaksanakan tugas tambahan tertentu. Pemerintah telah melaksanakan program persiapan Generasi Emas 2045. 

Di mana generasi tersebut diharapkan memiliki kemampuan dan keunggulan dalam persaingan global di abad 21. Keunggulan yang diharapkan tidak hanya dalam bidang pengetahuan saja akan tetapi yang lebih penting adalah generasi yang memiliki kemampuan untuk bisa mengolah hati, mengolah rasa, dan mengolah raga. 

Tujuan di atas bisa dicapai jika terjadi kolaborasi pembelajaran yang harmonis antara guru dengan siswanya. Seorang guru wajib memperlakukan siswanya dengan penuh kasih sayang. 

Menuntun serta membimbing mereka dengan kesabaran dan keikhlasan sehingga mereka bisa mencapai tujuan belajarnya dengan sempurna. Membekali mereka dengan pendidikan akhlak dan karakter, sehingga mereka akan menjadi generasi seperti yang diharapkan oleh orang tua, masyarkat, negara dan agamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline