Lihat ke Halaman Asli

74) Perspektif: Bongkar Dua Kasus Lain, Satu Kasus Sampeyan Dimaafkan

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1290060778495740678

[caption id="attachment_73491" align="aligncenter" width="150" caption="mana ekor(kesalahan)mu, ini ekorku. (google gambar)"][/caption] [caption id="attachment_73490" align="alignleft" width="300" caption="pake teori deret ukur membongkar penyimpangan (google gambar)"]

1290060640274412064

[/caption]

(Sebuah Catatan Singkat Yang Dipinjam  Dari Komentar Saya Di Tulisannya Om Jay)

..Seperti Kasus Century, kita dibuat tanda tanya kenapa tidak ada niat baik dan tindakan nyata dari pemimpin kita untuk membongkar setiap kepalsuan yang nyata dan kasat mata di negeri ini.

..Apakah mereka terlibat ataukhawatir kasus mereka akan dibongkar kalau sampai membongkar kasus orang lain. Bisa jadi di sini dilemmanya.

..Kayaknya banyak mereka yang jadi pemimpin di negeri ini dengan cara “jadi-jadian”, karena sistem yang menjadikan mereka terlalu mahal dan terlalu neko-neko. Jadi kalau tidak mau neko-neko yah tidak bakal dia jadi neko-neko.

..Kita perlu merubah sistemnya agar tidak menekokan orang jadi neko-neko. Hahaha, sulitnya.

..Sering saya tawarkan satu kiat jitu dalam hukum, siapa yang mau membongkar dua tiga kasus pelaku lain, satu kasusnya akan diampuni. Akan dengan cepat terbongkar semua kasus di negeri ini.

..Hanya disarankan kalau hasilnya begitu banyak mereka yang jadi pelaku, maafkanlah mereka! Karena mereka jadi buruk seperti itu tidak lain karena diperburuk dalam sistem yang buruk. Kenapa? Karena mereka begitu banyak* dan karena banyak,  sistemnya yang harus dipertanyakan.

..Kitalah yang mesti bersyukur tidak sampai diberikan atau berebut kesempatan dalam sistem itu, jadi tidak sampai jadi seperti mereka.

..Tapi sedetik setelah itu hukum pancung setiap pelaku KKN baru;  yang tidak tau diri sudah diampuni masih juga berbuat. Tentunya kita memancung dulu sistemnya, dan tumbuhkan tunas sistem yang baru.Yang jitu mengantisipasi setiap penyimpangan yang bisa terjadi di negeri ini.

..Salam berbagi perspektif.

..By : Rahayu Winnet

..Ad * : bukan karena takut mereka banyak, (padahal takut kita ya, sudah banyak mereka pada berkuasa lagi); tapi kita sendiri takut/menyayangkan kalau sampai ada orang kita, familikita, orang tua kita, saudara kita, atau bahkan kita tersangkut di situ.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline