Lihat ke Halaman Asli

148). Anekdot: "Kapan Itu??!"

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

(Rehat Sejenak Dari Serius Bicara Sistem)

[caption id="attachment_106031" align="aligncenter" width="300" caption="Perhatian-perhatian, saya mau jual kecap no 1 (google gambar)"][/caption]

..Cerita kecil dari kampanye calon pemimpin(incumbent) di sebuah negeri entah di mana(berantem, eh berantah). Di situ lagi saling silang jargon kampanye yang baik-baik saja. Lagi pula mana ada yang kampanye kalau dia terpilih nanti mau dia rampok negeri ini?

..Hampir semua tema yang bagus-bagus sudah pernah terpakai. Bahkan sebagian sudah mau habis masa berlakunya. Karena yang bagus bin baik-baik itu hanya jadi slogan sesaat untuk kemudian dilanggar.

..Sudah tidak ada stock tema yang bisa diambil untuk dijual. Ada sih satu dua yang masih segar, sayang sudah jadi ikon kampanye calon pemimpin lain. Si incumbent teringat satu jargon yang pernah membesarkan nama seorang khalifah. Sebelumnya dia minta wakil atau pasangan calonnya mengamini setiap kata-katanya nanti.

..Di sebuah alun-alun, di hadapan rakyat yang dipesannya; juga barusan selesai diperintahnya, dia bersuara dengan lantang:

..“Hai rakyatku!! Jika kalian lihat aku tidak beres. aku menyimpang dari kebenaran, maka. . . “ menoleh kepada wakilnya.

..“Ayoo merapat!! Kita berkoalisi. . .!”

..Terlalu semangat dengan jargonnya tak sadar dia, lanjut:

..“Tapi kalau kalian lihat aku dalam keadaan benar . . .”

..“KAPAN ITU ???!!!!!” Teriak wakilnya innocent

..By : Fajrin (Si Fajar di lapaknya Rahayu)

..Ide : Dicopet dari komentar gue di lapak seorang teman.

..Tulisan terkait: Kita Sudah KehabisanStockJargonIdealis

..Koleksi anekdot:

149). Anekdot: “Sewot Itu !”

148). Anekdot: “Kapan Itu?!!”

109). Anekdot: “Hotel Prodeo di Situ”

107). Anekdot: “Tentara Itu !”

105). Anekdot: “Polisi, Eh Kumis Itu!”

92) Anekdot: “Tergantung Pribadi Masing-masing”

90). Anekdot: “Rahayu, Tolong Bohongnya Satu Bungkus”

69). Anekdot: Obama Kecil, Jangan Mimpi Kau!

68). Anekdot: Obama, Jangan Mimpi Kamu

64). Anekdot: Polisi Itu!

61). Anekdot: JUJUR ITU !

60). Anekdot: ANAK ITU !

59). Anekdot: Supaya Mandek

Kalau tertarik, cari saja di Daftar Tulisan Gue




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline