Lihat ke Halaman Asli

138). "Blog Ini Untuk Sementara Dikapling, Lahannya Mau Saya Bajak Dulu"

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_103026" align="aligncenter" width="300" caption=""][/caption]

Hahaha, ada apa dengan saya, lapak sendiri mau dibajak. Dibajak boleh diartikan mau digemburkan untuk dipakai bercocok tanam, boleh juga maknanya disandera, untuk keperluan sendiri.
Terus apa tidak mau menerima pecangkul(tamu) yang datang? Silahkan, tak ada yang larang. Lagian tamu yang mau datang cuma satu dua, sayang dah campur nyesal kalau ditolak.
Perkenankan saya mau coba satu hal. Ini juga timbul dari pikiran bingung. Mau dikemanakan seabreg ide dan konsep yang muncul di kepala, tapi tidak tersalurkan hanya oleh karena beberapa hal. Harus bagus seperti apa, ditujukan untuk siapa, disajikan bagaimana, bermanfaat apa tidak?

Ide ini juga timbul setelah membaca tulisan sahabat di seputar ini, Ada tips melancarkan “buang air” yang lagi macet (hahaha, maksudnya inspirasi). Juga sahabat santun dengan sarannya “tulislah kalau rasa tidak tenang”. Lahan ini mau saya bajak dulu semau saya, semampu saya, dengan cara saya. Saya pingin bicara bebas, dengan gaya apa saja, di tengah malam, di kala resah, pokoknya mulai menulis dan berhenti kapan saja. Lantas suka-suka saya mau merubahnya, ralat sana edit sini tanpa aturan yang membatasinya.
Apa tak mau didikte orang lain. Silakan, cara ini juga sintesa konsep saya dan pikiran dari tulisan orang lain. Jadi tak ada larangan mau datang dengan cara apa, komentarkah, kritik, terlebih saran. Saya sudah belajar untuk tidak alergi dengan apa saja yang datang dari siapa saja kalau itu bermaksud baik dan bisa saya kompromikan dengan apa yang saya pikir benar. Jadi tidak ada masalah, bukan?
Intinya saya mau mencoba menulis, merubahnya dan kalau perlu menghapusnya. contohnya tulisan ini, sewaktu-waktu bias berubah. Liat saja, mau nulis bisa malah muncul bias. (Ada apa dengan sistim word computer saya, kadang harus ikut kosa katanya?)
Begitu juga kalau tulisannya lagi mandek, saya tidak perlu risih untuk tidak menyelesaikannya, seperti ini, ini tidak selesai tapi saya mau pamit dulu dan sampai ketemu kalau ada yang hendak mau dikata, …….
By : Fajrin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline