Lihat ke Halaman Asli

Raharjo Yuwono

Lulusan UGM 1992

Gertam Kedelai PHT Produksi Kedelai Sehat

Diperbarui: 25 Juli 2020   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

POKTAN SEDYO MAKMUR BOGOR 2 PLAYEN LAKSANAKAN GERTAM KEDELEPLAYEN (Kamis, 23/7/2020). Meski peminat tanam kedele berkurang namun poktan Sedyo Makmur Bogor 2 Playen secara mandiri mau melaksanakan budidaya kedele di musim tanam ketiga 2020. Pada Kamis ( 23/7/2020) poktan Sedyo Makmur mengundang Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DI Yogyakarta serta Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul melaksanakan Gerakan Tanam Kedele seluas 5  hektar.Hadir  pada kesempatan tersebut Kepala UPTD Balai Proteksi Tanaman Pertanian DI Yogyakarta Ir. Maman Suherman, MSi., Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul Ir. Bambang WisnuBroto, para PPL di BPP Playen, Pengamat OPT (POPT) Kecamatan Playen, para petani anggota poktan Sedyo Makmur.

Pada Gerakan tanam kedele seluas 5  kali ini digunakan penerapan prinsip prinsip PHT (pengendalian hama terpadu) dalam budidaya kedele sampai panen nantinya. Dimana dalam penerapan PHT dipraktekan prinsip prinsip budidaya tanaman kedele  sehat, penggunaan benih unggul, pengamatan rutin hama dan penyakit kedele, dan mengurangi penggunaan pestisida kimiawi demikian Sujaka,STP. petugas POPT Playen menjelaskan. Sedangkan Suwardi Ketua poktan Sedyo Makmur mengungkapkan bahwa poktannya melaksanakan Sekolah Lapang Penerapan PHT Kedele berupa pertemuan 12 kali dalam satu musim pertanaman kedele dimulai dari pertemuan perencanaan, gerakan tanam kedele penerapan PHT dilanjutkan pertemuan seminggu sekali dengan materi pembahasan pengamatan OPT serta upaya pengendalian hama kedele di lapangan sehingga nantinya bisa panen kedele sehat.

Ir. Maman Suherman, MSi. Ka UPTD BPTP mengapresiasi pelaksanaan Gerakan Tanam Kedele dengan penerapan PHT ( Pengendalian Hama Terpadu) seluas 5 Ha. Kebutuhan kedele setahun di DI Yogyakarta bisa mencapai 67.000 ton (dengan asumsi kebutuhan kedele per tahun per kapita 19,4 kg dan jumlah penduduk DIY 3,5 juta jiwa) yang harus dicukupi dari produksi kedele 5 kabupaten/kota di DIY. Sedangkan Gunungkidul merupakan penyumbang pertanaman kedele terbesar di DIY sehingga gerakan tanam kedele di Playen bisa memotivasi keseluruh wilayah Gunungkidul untuk pertanaman kedele.

Ir.Bambang Wisnu Broto, Ka DPP sangat mendukung keinginan poktan menanam kedele di musim tanam ketiga secara mandiri hal ini sesuai dengan kebutuhan akan kedele yang terus meningkat namun minat petani untuk bertanam kedele kurang. Semoga nantinya bisa panen dan harga kedele bisa sesuai harapan petani, apalagi disekitar Bogor ada usaha berbasis kedele seperti tempe mendoan, kecambah kedele dan lainnya sehingga ada pasar yang akan menampung hasil kedele dengan harga yang baik.

Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan secara simbolis alat fermentor untuk membuat PGPR serta agensia hayati serta pupuk kompos bantuan dari BPTP DIY untuk poktan Sedyo Makmur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline