Lihat ke Halaman Asli

Rahardyan Harveyoga

Mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta

Diplomasi Ekonomi dalam Keketuaan ASEAN 2023: Optimalisasi Maritim Melalui Blue Economy

Diperbarui: 14 Juni 2023   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gamhttps://meaindonesia.ekon.go.id/multi-stakeholder-dialogue-on-the-development-of-the-asean-blue-economy-framework/bar

2023 merupakan salah satu tahun yang bermakna bagi posisi Indonesia di ASEAN. Hal ini dikarenakan Indonesia didapuk sebagai ketua dalam ASEAN. Ini, bukan kali pertama Indonesia menjabat sebagai ketua ASEAN, namun adalah kali ke 5 Indonesia menjabat sebagai ketua ASEAN.

Periode Indonesia menjadi ketua di ASEAN berlangsung selama satu tahun, dimulai sejak 1 Januari hingga 31 Desember 2023 yang menandakan kepercayaan  kawasan regional kepada Indonesia untuk mengawal pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan kawasan regional ASEAN ditengah kondisi pemulihan dunia pasca Covid-19.

“ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” merupakan tema utama ASEAN dalam tahun ini. bermakna bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia.

Indonesia ingin menjadikan momentum ini sebagai ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia. Oleh karena itu telah disusun 3 pilar Priorities Economic Deliverables, yaitu:

Recover-Rebuilding ASEAN bertujuan untuk mengeksplorasi Policy Mix yang terkalibrasi, direncanakan dan dikomunikasikan dengan baik untuk memastikan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, serta memitigasi risiko seperti inflasi dan volatilitas aliran modal.

Digital Economy Untuk memperkuat inklusi keuangan dan literasi digital, negara anggota ASEAN perlu meningkatkan kapasitas masing-masing dalam memformulasikan strategi edukasi finansial secara nasional dan meningkatkan interkonektivitas sistem pembayaran regional.

Terakhir ada, Sustainability Sebagai kawasan yang paling terdampak oleh bencana alam dan risiko terkait iklim, ASEAN perlu merapatkan barisan guna mempersiapkan dan mengarah ke tujuan yang sama dalam kaitan transisi menuju ekonomi hijau, diantaranya melalui penyusunan ASEAN Taxonomy on Sustainable Finance dan Study on the Role of Central Banks in Managing Climate and Environment-Related Risk.

Dari ketiga pilar tersebut, ada keterikatan Indonesia dengan diplomasi ekonomi sebagai anggota resmi ASEAN. Dalam konteks ini, Diplomasi ekonomi yang dilakukan oleh Indonesia dapat memperkuat Jaringan atau Network Indonesia dalam lingkup regional.

Presiden Joko Widodo dalam pertemuan menyampaikan bahwa tantangan di dunia dan kawasan bahkan juga di internal semakin kompleks, sehingga relevansi ASEAN juga semakin dipertanyakan.

“ASEAN terus disorot dunia. Apakah sentralitas ASEAN mampu dipertahankan di tengah pusaran rivalitas negara besar,” ucap Presiden Jokowi dalam pertemuan kepala negara ASEAN Pertemuan Pleno KTT ASEAN ke-42 (42nd ASEAN Summit Plenary), yang digelar pada Rabu (10/05/2022) di Meruorah Hotel, Labuan Bajo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline