Lihat ke Halaman Asli

Dampak Menasehati Anak dengan Kekerasan: Risiko Jangka Panjang dan Alternatif Positif

Diperbarui: 23 April 2024   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dampak Nasehati dengan Kekerasan

Jakarta, 22 April 2024 - Memberikan nasihat kepada anak adalah bagian penting dari mendidik mereka, namun cara pemberian nasihat tersebut sangat berpengaruh terhadap dampaknya. 

Nasihat yang diberikan dengan kekerasan, baik secara fisik maupun verbal, dapat memiliki risiko jangka panjang bagi perkembangan anak dan hubungannya dengan orang tua.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menasehati anak dengan kekerasan fisik, seperti memukul atau mencubit, dapat menyebabkan masalah perilaku pada anak di masa depan. Mereka mungkin menjadi lebih agresif, kurang empatik, dan rentan mengalami masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

Selain itu, nasihat yang disampaikan dengan kata-kata kasar atau berteriak juga dapat berdampak negatif pada kesehatan emosional anak. Mereka mungkin merasa cemas, takut, atau tidak aman, dan ini dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.

Dampak Negatif Menasehati Anak dengan Kekerasan

1. Kehilangan Kepercayaan: Kekerasan dapat merusak kepercayaan anak terhadap orang tua, membuat mereka enggan berbicara atau mencari dukungan saat menghadapi masalah.

2. Trauma Emosional: Kekerasan verbal dapat menyebabkan trauma emosional yang sulit disembuhkan, berdampak pada kesejahteraan anak secara keseluruhan.

3. Perilaku Agresif: Anak-anak yang sering menerima nasihat dengan kekerasan cenderung meniru perilaku tersebut dalam hubungan mereka dengan teman atau saudara.

Alternatif Positif untuk Memberikan Nasihat

1. Komunikasi Positif: Menggunakan bahasa yang sopan dan nada suara yang tenang ketika memberikan nasihat dapat membantu anak memahami pesan tanpa merasa terancam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline