Lihat ke Halaman Asli

Solusi Teknologi Kreatif Jadi yang Terdepan untuk Atasi Kelangkaan Air di Indonesia

Diperbarui: 13 Maret 2024   13:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

10th World Water Forum di Bali, 18 - 25 Mei 2024

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan beberapa media Yuria Busra, CEO dari Solusi Teknologi Kreatif, saya berkesempatan mendapatkan insight yang menarik tentang masalah kelangkaan air yang terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia.

Yuria Busra, yang telah lama bergelut lama di bidang teknologi ini, membagikan POV nya tentang kelangkaan air di Indonesia, serta langkah-langkah yang sedang dan akan dilakukan oleh Solusi Teknologi Kreatif dalam menghadapi tantangan tersebut.

Yuria memulai pembicaraan dengan menjelaskan latar belakang dari kelangkaan air yang sedang dihadapi. Menurutnya, kelangkaan air ini diperlukan tindakan yang segera.

“Data yang kami dapatkan di UNICEF, 70% air untuk konsumsi rumah tangga di Indonesia sudah tercemar feses/tinja dan juga, 80% atau sekitar 219 juta populasi Indonesia tidak memiliki akses air pipa bersih itu data juga yang kami dapatkan dari YLKI, jadi bisa dibilang isu ini tidak bisa dianggap remeh dan perlu penanganan segera” kata Yuria saat ditemui di Senayan, Senin (11/03/2024)

Ia juga mengatakan bahwa juga bahwa dampak buruk eksploitasi air tanah berdampak dalam berbagai hal seperti peningkatan kadar garam, kerusakan struktur tanah, konflik sosial hingga konflik antar negara yang terjadi di India, China hingga Boliivia

Solusi Teknologi Kreatif tawarkan strategi dan solusi yang inovatif

Menghadapi kelangkaan air ini, Solusi Teknologi Kreatif telah merancang beberapa langkah strategis. “Kita juga sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi isu tersebut, mulai dari pemetaan sumber air, penggunaan smart water meter, pengolahan daur ulang air hingga menyediakan teknologi inovatif”, tambah Yuria.

Dia juga menekankan pentingnya swasembada air, yang menurutnya akan menjadi kunci dalam mengatasi isu kelangkaan air ini.

Yuria juga tidak menampik bahwa ada tantangan yang harus dihadapi. Namun, ia optimis bahwa setiap tantangan juga membawa peluang.

"Dengan strategi dan inovasi yang kami kembangkan dengan bantuan teknologi, kami yakin dapat mengatasi isu kelangkaan air ini, dan pada saat yang sama menangkap peluang yang ada," tambahnya.

Isu kelangkaan air ini juga akan masuk pembahasan dalam 10th World Water Forum yang akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 18 Mei - 25 Mei 2024.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline