Lihat ke Halaman Asli

Tino Rahardian

Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

"Bahkan samudera darah pun takkan bisa tenggelamkan kebenaran!"

Diperbarui: 18 Januari 2025   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Foto: pixabay.com)

"Sudah dengar berita ada pagar laut, Nek! Negeri ini makin kacau saja", ujarku di suatu sore bersama Nenek Sukarni yang duduk diatas kursi bambu reot. Sejurus kemudian terdengar suara, "Kreek...kreek." Kursi berderik saat Sukarni menggeser tubuhnya lebih tegak.

"Te veel overvallers!", seperti menggerutu dalam bahasa yang samar-samar bahkan tidak saya mengerti.

Sejenak keheningan merasuki kami berdua. Pikiranku melayang mencoba mencerna ujaran-ujarannya. Embusan asap rokok pekat memenuhi rumah berlapis bambu itu di suatu sore. Luasnya tak lebih besar dari ruangan toilet hotel-hotel mewah.

"Apa itu maksudnya, Nek?", tanyaku penasaran.

Sambil melotot dia menjawab, "Terlalu banyak perampok!".

Namanya Sukarni. Perempuan renta dari sebuah desa di pesisir Jawa. Usia yang uzur perlahan meremukkan kedua bola matanya. Penglihatannya semakin memudar, tapi tidak dengan isi pikirannya. Tetap kritis dan cerewet.

Usianya telah melampaui delapan dekade, namun semangatnya seperti api abadi Kawah Ijen dan Mrapen yang disatukan. Berkobar menyala terang di tengah kegelapan malam.

Setiap kata yang meluncur dari bibirnya yang kering itu, tajam namun tertata rapi dengan gaya intonasi yang meledak-ledak layaknya warisan kader-kader politik era 60-an.

Rambut Nenek Sukarni panjang terurai. Kusam berwarna perak pucat seperti kain kafan yang siap dikuburkan. Saat tertiup angin, tampak bergelombang bak hamparan pasir pantai di laut selatan. Elok dan penuh magi.

Kerut di kulit tubuhnya adalah prasasti sejuta palagan kehidupan yang sudah dilaluinya. Panjang berliku dan tak ringan. Meski tulang punggung itu membungkuk, tak sudi dia menggunakan tongkat penyangga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline