Lihat ke Halaman Asli

Tino Rahardian

Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Kredo

Diperbarui: 1 Januari 2025   16:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dok. Pribadi

KREDO

***

Luka kita mungkin tak sebanding dengan luka dia. Butuh kebesaran jiwa dan samudera cinta yang tak biasa untuk sanggup memeluk erat luka dalam waktu begitu lama.

Lelaki yang diakrabi kekalahan, episode yang terus berulang, bagai sembilu sejarah berputar tak karuan.

Semua orang bisa begitu menawan ditiap perayaan kemenangan. Namun, sedikit saja yang tetap menawan kala kekalahan menghujam. 

Sudah terlalu lama lelaki penuh luka itu mafhum bahwa disaat kalah pun dia harus tetap memimpin. Tak hilang komitmen dan keberanian. Tak kurang daya juang.

Tak bergeser kebaikan walau sejengkal.

Memimpin orang-orang yang digilas kekalahan tentu mengandung kadar kerumitan yang tak gampang. Kawan dan lawan bercampur tak karuan.

Ditengah-tengah kesedihan dan penderitaan yang tebal. Dipuncak kekecewaan terselip harapan; jalan melingkar harus dilalui demi generasi pergerakan. Tetap merawat mimpi-mimpi. 

Kredo 'timbul tenggelam bersama rakyat' bukan lahir dari khayalan. Dia harus diperjuangkan habis-habisan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline