Lihat ke Halaman Asli

Rahadian Arrijal Hafizh

Blogger Finansial

Mengenal Reksa Dana Saham, Return dengan Risiko Besar

Diperbarui: 23 Desember 2019   15:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Investasi reksa dana menjadi produk investasi yang sedang naik daun beberapa tahun ini. Popularitasnya bahkan berhasil mendongkrak jumlah masyarakat pemodal di Indonesia. Namun belum banyak yang benar-benar mengenal reksa dana saham, reksa dana pasar uang, reksa dana obligasi dan reksa dana campuran beserta perbedaannya.

Keempatnya merupakan jenis reksa dana yang bisa dimiliki oleh para investor reksa dana. Penamannya mengacu pada produk tempat dana itu ditanamkan oleh para manajer investasi. Sebagaimana kita ketahui, jenis investasi ini adalah upaya untuk menghimpun dana investasi dari masyarakat untuk kemudian diinvestasikan ke berbagai instrumen investasi yang ada seperti saham, obligasi atau deposito.

Setiap jenis reksa dana ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Investor reksa dana sejak awal diberikan kebebasan untuk berinvestasi pada produk pilihannya. Pembelian produk reksa dana ini akan diakomodir oleh bank kustodian untuk kemudian dikelola oleh manajer investasi.

Setiap investor biasanya memiliki kecenderungan sendiri mengenai produk reksa dana apa yang menjadi favoritnya. Tentunya hal ini bergantung dengan strategi investasi yang diterapkan maupun pertimbangan pribadi lainnya. Namun, salah satu jenis reksa dana yang paling direkomendasikan perencana keuangan ialah reksa dana saham.

Reksa dana yang bermain dalam pasar modal ini memiliki nilai investasi yang cukup tinggi. Pasalnya pengembaliannya dianggap paling tinggi dibandingkan reksa dana lainnya. Hanya saja tingkat risiko relatif besar dibandingkan dengan produk lainnya. Hal ini sejalan dengan saham, instrumen investasi yang menjadi objek dananya.

Mengenal Reksa Dana Saham Lebih Jauh Agar Tak Ketinggalan Keuntungannya

Investasi reksa dana memberikan kuntungan dengan mudahnya kita melakukan diversifikasi investasi dengan modal terbatas. Caranya adalah dengan memiliki berbagai jenis reksa dana yang ada, dengan persentase yang berbeda-beda. Hanya saja, diantara 4 tipe yang ada, reksa dana saham kerap dihindari oleh investor pemula.

Alasannya adalah risiko yang harus ditanggung terlalu besar apabila pasar modal sewaktu-waktu kolaps. Investor reksa dana yang sebagian besar datang drai masyarakat awam ini takut fluktuasi pasar di Bursa Efek Indonesia malah tidak bersahabat bagi mereka yang baru merasakan awal perjalanan investasi. Bukannya untung, mereka malah terpaksa buntung, sesuatu yang menghalani mereka untuk memiliki reksa dana saham.

Namun pemikiran ini sebenarnya hanya akan singgah apabila kamu tidak mengenal reksa dana saham lebih jauh. Nyatanya reksa dana ini kerap menjadi favorit ketika orang sudah merasakan manisnya pengembalian investasi ini. Memang jelas ada risiko yang harus ditanggung namun masih bisa kamu tangkis dengan tips yang jitu.

Instrumen reksa dana saham merupakan cara mudah untuk mendapatkan keuntungan di investasi ini. Reksa dana saham memiliki portofolio berupa saham yang dikelola oleh manajer investasi dengan cara membeli atau menjual saham. Keuntungan yang didapat dengan berinvestasi di sini merupakan selisih dari kenaikan harga jual dan beli saham, demikian juga dengan kerugiannya.

Namun instrumen investasi yang satu ini berbeda dengan investasi lainnya. Investasi reksa dana saham hanya bisa dilakukan pada saham perusahaan yang memiliki badan hukum dan tercatat di Bursa Efek Indonesia atau bursa efek luar negeri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline