Pasti banyak orang masih asing dengan wisata Bukit Sanjaya di daerah Selo, Boyolali.
Kenapa disitu daerah yang menjadi awal mula kehidupan di keluarga saya. Istilahnya kampung halaman, lebih tepatnya tempat kelahiran ibu saya.
Jadi, kota ini merupakan tempat yang tidak asing dan menjadi rumah kedua bagi saya. Ceritanya liburan sekalian pulang kampung.
Ngomong-ngomong tentang Bukit Sanjaya, saya pun baru pertama kali mendengarnya. Walaupun mendung, tidak menghalangi kami untuk berkunjung ke sana.
Tampak banyak bangunan menyerupai candi menyambut kedatangan kami di Boyolali. Banyak gubug-gubug yang dijadikan tempat makan bagi para pengunjung.
Dari gambar di atas, sepertinya Bukit Sanjaya terinspirasi dari candi-candi yang berada di kota Bali. Tampilannya sangat mirip plus ornamen-ornamen yang menjadi pelengkap candi tersebut.
Terbukti pada saat itu, jumlah pengunjung cukup banyak. Sampai-sampai rombongan kami susah menemukan gubug yang dijadikan tempat beristirahat.
Untuk sampai ke atas bukit, kita harus naik tangga yang cukup melelahkan, terutama bagi orang yang jarang berolahraga. Tangga-nya mengingatkan saya dengan tangga di tempat wisata Grojogan Sewu, Tawangmangu.
Tidak jarang bukit ini dijadikan sebagai lokasi pre-wedding para calon mempelai, jika dilihat dari keunikan dan keindahan pemandangannya. Walaupun tertutup kabut dan hujan, masih banyak stok foto yang bisa dipamerkan di sosial media sekalian promosi gratis.
Oh ya, untuk masuk ke lokasi wisata ini gratis hanya membayar jasa parkir saja. Kita juga bisa melihat ramainya kota Selo,Boyolali dari atas bukit tersebut.
Mungkin hanya itu saja yang bisa saya ceritakan tentang Bukit Sanjaya. Lokasi wisata ini mengajarkan pada kita bahwa keindahan suatu lokasi wisata tidak harus dibayar dengan biaya yang mahal.