Lihat ke Halaman Asli

Belajar Arti Toleransi melalui "Multi Religion Family" Putri Indonesia 2018

Diperbarui: 3 Januari 2019   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sonia Fergina Citra Bersama Orangtua | Sumber : Merah Putih / Gregory Bionde

Sonia Fergina Citra, Putri Indonesia tahun 2018 berhasil membanggakan bangsa Indonesia melalui ajang kontes kecantikan Miss Universe 2018 dan berhasil masuk top 20 melalui kategori wildcard. Warga Indonesia sontak memberikan ucapan selamat kepada Sonia melalui akun instagramnya. Walaupun tidak berhasil untuk masuk top 10, tetapi prestasi Sonia menjawab keraguan sebagian orang yang mengatakan bahwa dia akan pulang ke Indonesia dengan tangan kosong.

Sebenarnya ada keunikan tersendiri dengan latar belakang Sonia, anggota keluarga intinya memeluk 4 agama yang berbeda. Sang ayah dan salah satu kakak perempuannya menganut agama Konghucu, sang ibu bersama Sonia dan salah satu kakak perempuannya memeluk agama Katolik, serta dua kakak laki-lakinya memeluk agama Islam.

Dalam sesi tanya jawab di top 20 Miss Universe 2018, Sonia diberi pertanyaan tentang toleransi beragama di keluarganya. Begini jawaban dari Sonia , "Tumbuh dalam keluarga dengan empat agama yang berbeda dan melihat banyaknya perbedaan budaya dan kurangnya toleransi beragama, genderisasi yang tidak rata, telah menjadi penyebab masalah-masalah di Indonesia dan juga persekusi. 

Hal tersebut telah menginispirasi saya untuk mengkampanyekan 'Be Diverse Be Tolerant' untuk mengajak semua orang agar merangkul perbedaan dan menghormati orang lain".

Kampanye "Be Diverse Be Tolerant"

Kampanye ini digagas oleh Sonia sendiri karena mempunyai pengalaman hidup di lingkungan "Multi Religion Family". Sikap saling menghargai dan menghormati terhadap sebuah perbedaan sudah dikenalnya sejak kecil. 

Melalui kampanye ini, Sonia berharap bisa membagi cerita dan memberikan inspirasi ke orang lain, agar bisa saling tolong-menolong tanpa harus memandang ras, agama serta suku bangsa. 

Selain itu, Sonia juga ingin mengajak warga Indonesia untuk menghindari sikap diskriminasi yang semakin hari, semakin banyak kasus yang terjadi tentang perlakuan tidak adil antar sesama. Hal -hal seperti ini sebenarnya bisa dimulai dari lingkup keluarga agar bisa membentuk karakter seseorang yang mempunyai sikap toleransi, contohnya adalah keluarga Sonia.

Keluarga Sebagai Pondasi Toleransi

Tidak bisa dipungkiri bahwa keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama kali dikenal oleh seorang anak. Interaksi sosial dimulai antara sang anak dengan orangtua. 

Sehingga orangtua mempunyai peranan penting dalam hal proses sosialisasi anak dengan lingkungan sekitar. Dalam hal ini, orangtua mempunyai 3 tugas dalam hal membangun karakter seorang anak yang bertoleransi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline