Lihat ke Halaman Asli

Rachmat PY

TERVERIFIKASI

Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

"Something Different" Sate Kerbau Kuah Serundeng, Kudus

Diperbarui: 10 Mei 2023   06:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sate kerbau di warung sate kerbau 57 Kudus. DOKPRI

Tak lengkap rasanya, kalau jalan-jalan ke Kudus, Jawa Tengah tidak mencicipi kuliner khas olahan daging kerbau. Secara hewan kerbau, populer sebagai bahan konsumsi di kota kretek ini.

Kepopuleran daging kerbau di Kudus, berbeda jauh dengan kota lain yang umumnya lebih familiar mengkonsumsi daging sapi.

Di kota santri itu, lazim daging kerbau diolah menjadi menu soto dan sate, yang kemudian menjadi ciri khas kuliner Kudus.

Populernya daging kerbau itu ada sejarahnya tersendiri, di masa penyebaran agama Islam oleh Sunan Kudus.

Kerbau dan Tradisi Toleransi

Masifnya, penggunaan daging kerbau itu, terkait erat pada masa penyebaran Islam di tanah Kudus, semasa Walisongo, yakni Sunan Kudus. Seperti banyak cerita beredar, bahwa pada masa itu warga beragama Hindu banyak dianut di Kudus.

Demi toleransi, menghormati warga Kudus yang beragama Hindu yang sangat memuliakan hewan sapi, Sunan Kudus melarang menyembelih sapi, misalnya saat Hari Raya Idul Adha.

Hewan korban sebagai pengganti sapi, dipilih hewan kerbau. Sejak itu, menyembelih kerbau dan mengkonsumsinya menjadi tradisi turun trmurun, hingga saat ini, meski warga beragama Hindu tidak menjadi mayoritas lagi.

Dari situlah lahir kuliner dengan menggunakan bahan daging kerbau. Salah duanya adalah modifikasi kuliner sate dan  soto dengan menggunakan daging kerbau.

Sate kerbau di warung sate kerbau 57 Kudus. DOKPRI

Kali Kedua Cicipi Sate Kerbau

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline