Bagi orang yang belum pernah digigit pacet bisa jadi akan deg-degan. Khawatir akan efeknya. Kadang juga bingung, gimana cara terbaik menanganinya.
Pasca digigit 4 pacet saat hiking ke Curug Cibeureum, Sukabumi munggu lalu, aku terpikir untuk menuliskan artikel ini. Sekadar berbagi pengalaman saja. Siapa tahu ada manfaatnya hehehe.
Menuju ke Curug Cibeureum, perlu melintasi jalanan di dalam hutan tropis di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Kondisi lembab dan basah di jalur menuju curug tertinggi yang bisa didatangi wisatawan di taman nasional ini. Maklum curug berada pada ketinggian 1.300 meter dari permukaan laut (mdpl).
Jalanan setapak tanah dan berbatu. Melintasi semak di antara pohon-pohon keras. Menyeberang aliran sungai mellaui beberapa jembatan kecil.
Kondisi yang cocok untuk habitat hewan mungil penghisap darah, pacet. Gak heran banyak pacet hidup di sini. Silakan menonton videoku ini, sebagai gambaran tentang medan menuju Curug Cibeureum.
Digigit 4 Pacet
Sebenarnya digigit pacet bukan pengalaman kali pertamaku. Dulu banget ssering camping dan hiking. Salah satunya camping di Sekipan, Tawangmangu, Karanganyar. Biasanya camping sampai semingguan.
Itu sebabnya, aku gak terlalu heboh-heboh amat saat, Minggu 29 Januari 2023 lalu digigit 4 ekor vampire penghisap darah itu. Paling tidak aku bisa lebih tenang menyikapinya.
Beragam reaksi saat digigit pacet, ditunjukkan teman-teman seperjalananku #koteker dari komunitas traveler Kompasiana (Koteka). Ada yang geli, mungkin juga jijik dan sebagainya.
Sebelumnya sudah diingatkan akan adanya hewan mungil seperti cacing ini. Tapi agak ngeh juga seeh. Ya, gimana getu, soalnya teramat jarang ketemu pacet. Lagian penampilannya kayak ulat getu hahaha.