Ini cerita tentang wastra, karya batik dari pengrajin batik di Kampung Batik Cibuluh, Bogor.Kampung wisata mengembangkan batik Bogor yang baru 3 tahun diluncurkan. Membawa jatidiri ikon-ikon Bogor dalam goresan canting motif batiknya.
Pemuda itu sedang asyik menggoreskan cantingnya ke japisan kain polos. Goresan yang bak ukiran, saat aku liat. Itu motif batik.
"Bikin motif apa Kak?" Tanyaku seraya berjongkok mengikuti posisi duduknya yang duduk melantai.
"Mmmm manuk dadali," Jawabnya ramah.
Serupa, galeri lain, aku melihat seorang ibu pembatik sedang membatik juga. Motif yang dia bikin adalah Kebun Bunga Bogor. Ibu ini aku temui di Galeri Melangit, Kampung Batik.
KSementara ak Luki, nama pemuda itu, kutemui di galeri batik Pancawati, milik Ibu Sri Hartati. Galeri itu ada di Kawasan Kampung Neglasari 1, nomor 14 Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.I Buat tahu saja, bu Sri adalah di salah satu pencetus lahirnya Kampung Batik Cibuluh.
Aku berkunjung ke kampung itu, bareng rombongan saat ikut acara trip yang digelar oleh Komunitas Traveler Kompasiana (Koteka) dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, pada Sabtu 22 Oktober 2022 lalu. Trip sehari ke Kampung Batik Cibuluh ini menjadi salah satu destinasi yang dipilih diantara 4 kampung tematik lainnya. Semua ada di kawasan Bogor.
Sebelum melanjutkan membaca tulisanku ini, boleh liat video trip Koteka di Kampung Batik Cibuluh, di bawah ini ya.
Kampung Atik yang diluncurkan pada Agustus 2019 lalu ini memang sedang bergeliat. Sudut-sudut gang menuju Kawasan galeri dipercantik dengan mural-muraldan ornament yang berkaitan dengan batik.
Info dari Kak Anya yang memandu acara trip, saat ini ada 40 pengrajin batik yang tergabung dalam 10 galeri baik. Ada galeri Batik Sadulur, Batik Pancawati, Melangit, Bumiku, Batik Melinda, Batik Bogor Cherry, Batik Gaziseri, dan Batik Panineungan. Semua pengrajin merupakan warga kampung batik.