Kadang tak habis pikir, pelari-pelari yang mengukur rute Mandiri Jakarta Marathon 2017 itu. Berlari, berkucur keringat. Letih? Pasti. Capek? Iya. Namun mereka tak habis tertawa, diantara seringai dan ekspresi wajah yang meringis, sebagai reaksi atas otot-otot yang pegal dan goresan kulit yang perih, saat usai menyentuh garis finish. Semangat Never Give Up! Mereka benar-benar mampu menaklukkan diri sendiri. Pesta pelari marathon itupun sudah berujung. Euphoria, prestasi.
Hajatan lomba lari terbesar di Indonesia, Mandiri Jakarta Marathon (MJM) 29 Oktober 2017, usai. Gaung dan geliat semaraknya dinikmati siapa saja. Pelari, penonton bukan saja dari tanah air namun juga hingga mancanegara. Dibalik kesuksesan hajatan itu, berdampak positif bagaikan bola yang memantul kemana-mana.
Wajah sejarah terwakilkan dalam arsitektur Kotu (Kota Tua), Fatahillah Square yang terekam. Area pecinan Glodok terekspos, masjid megah nan agung Masjid Istiqlal, Gereja Katedral yang ikonik, Monumen Nasional dan Bundaran Hotel Indonesia, terdokumentasikan dalam rute yang ditempuh pelari, terkhusus kelas Full Marathon (FM) yang menempuh jarak sekira 42 km.
Wajah-wajah pelari dari belahan negara gembira mencatat prestasi. Ribuan wajah-wajah kawan dari tanah air, ceria dalam euphoria. Pundi-pundi yang digelontorkan menjadi sempurna saat acara sukses ditunaikan. Agenda tahunan ini menjadi pesta yang dirasakan siapapun yang terlibat di dalamnya.
Rute Mandiri Jakarta Marathon tahun ini memang tak beda dengan tahun lalu. Rute lomba telah melalui proses kalibrasi dan telah memperoleh sertifikat dari Association of International Marathon and Distance Races (AIMS) dan International Association of Athletics Federations (IAAF) dengan nilai grade A dan tingkat elevasi rute 0 m/km.
Di antara gebrakan semangat theme song MJM berjudul "Kuberlari", yang dihadirkan tahun ini, para pelari mengukir prestasi dan menikmati ajang tahunan itu dengan cara mereka sendiri.
Euphoria dan Ngeksis
"Euphoria. Ikut meramaikan saja Mas,"kata Andre (40), salah satu peserta Mandiri Jakarta Marathon kategori 10 K saat kutanya motivasinya ikut MJM 2017.
Pria asal Depok, Jawa Barat itu sedang menunggu temannya yang ikutan, namun di kategori yang berbeda, kategori Half Marathon, 21 km. Ajang marathon kali ini bukan yang pertama baginya. Sudah kesekian kalinya. Dan tujuannya adalah demi menjaga kesehatan, kebugaran tubuhnya dan kegembiraan. Apalagi lari adalah olahraga yang simple dan mudah dilakukan.
Pria yang sedang merintis usaha selepas melepaskan status karyawannya ini menjaga kesehatannya dengan berlari. Ia mengaku untuk 1 km, melibasnya dengan waktu 6,5 menit.