Lihat ke Halaman Asli

Rachmat PY

TERVERIFIKASI

Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

Bothok Teri dan Tulang Keroposmu

Diperbarui: 1 November 2017   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerangka tulang dan olahraga. (desain @rahabganendra)

IKAN TERI, itu bahan pangan yang melimpah di negeri ini. Ada di sekitar kita dan mudah ditemui. Coba ke pasar, pasti banyak penjual yang menjajakan ikan teri diantara ikan lainnya. Stigma 'kurang keren' sering disematkan pada bahan pangan laut ini. Makanan lapisan bawah, begitu kira-kira yang tersemat di benak orang. Atau kalau dalam bahasa juga cenderung dipojokkan. "Halah cemen, kelas teri!"

Namun ternyata ikan teri itu, keren! Keren dalam hal manfaat untuk kesehatan. Bersama sayuran dan buah-buahan, susu dan makanan berprotein tinggi lainnya menjadi 'laskar'  untuk mencegah osteoporosis.

"Ikan teri yang diolah basah seperti di-bothok sangat bermanfaat untuk mencegah osteoporosis. Ini yang harus diviralkan," kata Dyah Erti Mustikawati , MPH Kasubdit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik (DMGM) Kementerian Kesehatan RI, saat acara Dialog Interaktif Hari Osteoporosis Sedunia 2017 di Hotel Manhattan Jakarta, Rabu 25 Oktober 2017. Acara digelar untuk memperingati Hari Osteoporosis Sedunia setiap 20 Oktober. 

Pengolahan ikan teri yang tepat, misalnya dibothok (dikukus) atau teri diolah dengan sayur itu lebih baik daripada digoreng. Dyah Erti Mustikawati menyinggung manfaat ikan teri diiringi dengan bahan pangan lain, seperti susu, sayur dan buah.

"Teri itu bahan pangan murah dan mudah didapat,"tambah Dyah.

Dyah mengajurkan mengkonsumsi teri, buah, sayur dan bahan makanan berprotein lainnya itu, sebaiknya dikonsumsi sehari-hari. Ikan teri basah banyak mengandung kalsium yang berfungsi memadatkan tulang . Begitu pula mengkonsumsi buah dan sayur yang merupakan mikronutrien yang tidak diperoleh di bahan makanan lain. Makan sayuran warna hijau putih , merah, kuning mengandung kandungan bermanfaat untuk tulang. Dyah mengistilahkan 'Piring Sehat.' Satu porsi makanan yang terkomposisi dalam menu sehat.

"Setengah porsi itu buah dan sayuran, seperempat karbohidrat, seperempatnya lagi protein,"ujarnya di sela acara bertema "Cegah Patah Tulang Akibat Osteoporosis Melalui Germas" yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia itu.

Dyah Erti Mustikawati , MPH Kasubdit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik (DMGM) Kementerian Kesehatan RI, saat acara Dialog Interaktif Hari Osteoporosis Sedunia 2017 di Hotel Manhattan Jakarta, Rabu 25 Oktober 2017. (dok @rahabganendra)

Tinggi Tubuhmu Berkurang 3 Cm, Waspadalah!

Seberapa sering Anda mengukut tinggi badan? Atau mungkin merasa tubuh makin pendek. Ukur! Jika postur tubuh membungkuk, ada nyeri tulang perlu waspada. Waspada karena itu salah satu gejala osteoporosis.

Saat tubuh makin pendek kemungkinan ada masalah dengan tulang belakang.  Ini berkaitan dengan gejala osteoporosis yang merupakan kondisi tulang yang menipis, rapuh, keropos dan mudah patah akibat kurangnya kepadatan massa tulang.

"Saat tinggi tubuh berkurang 3 cm lebih, segera periksakan diri Anda," kata Dyah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline