Solidaritas untuk YY. (Foto: GANENDRA)
“Kepala kami Tertunduk untuk Yy, Tetapi Kami Tegak Melawan Pelaku Pemerkosaan.” #SolidaritasUntukYY
BOCAH itu asyik menuliskan sesuatu di spanduk putih yang terbentang di jalanan memakai spidol. Ternyata mereka menuliskan namanya di sisi bawah spanduk. Di sebelahnya setangkai bunga tergeletak. Bunga keprihatinan bagi Yuyun, korban pemerkosaan dan pembunuhan 14 orang di Bengkulu.
*
Spanduk sepanjang 300 meter yang mengelilingi Bundaran HI, Jakarta, pada Minggu (8/5/2016) pagi, menjadi 'pelampiasan' warga terkait tragedi yang menimpa bocah perempuan, Yuyun di Bengkulu beberapa waktu silam. Keprihatinan yang mengkristal dalam masyarakat yang banyak tertuang di dunia maya sebelumnya, pertanda menggeloranya perhatian masyarakat terhadap kasus keji ini.
Lahan spanduk gerakan tanda tangan yang digelar oleh #Solidaritas untuk Yuyun di Bundaran HI, itu pun mendapat respon positif. Warga masyarakat tua muda, lelaki perempuan membubuhkan tanda tangan plus pesan-pesan kesedihan dan kegeraman.
Sedih, prihatin, geram hingga marah meluap dalam tulisan pesan di spanduk berwarna dasar putih itu. “Yuyun adalah yang terakhir, Stop dan Hukum Kebiri Pelakunya,” tulis Aree, Denpasar. "Save Yuyun, Hukum Mati Pemerkosa!" Sahkan UU Kebiri Harga Mati!! Ada juga yang mendoakan arwah Yuyun, “Rest in Peace Yy,” tulis Erwin.
Pesan di spanduk. (Foto: GANENDRA)
Pesan di spanduk. (Foto: GANENDRA)
Pesan di spanduk. (Foto: GANENDRA)
Pesan di spanduk. (Foto: GANENDRA)