Lihat ke Halaman Asli

Rachmat PY

TERVERIFIKASI

Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

Pantang Menyerah, Lawan Diabetes!

Diperbarui: 7 April 2016   03:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi: Lawan Diabetes!"][/caption]ANDA suka makan di luar? Punya kebiasaan pola makan yang buruk? Nggak suka mengonsumsi sayur, buah, kurang olahraga, obesitas, minum beralkohol dan merokok? Jika bertahan dengan pola hidup demikian, kamu mesti waspada munculnya gejala diabetes!

Sudah banyak bukti yang menyatakan perilaku seperti diatas jika diteruskan dan tak diubah, akan beresiko menjadi diabetes. Taukah Anda, meski bukan penyakit menular, diabetes menduduki posisi ketiga ‘penyumbang’ penyebab kematian di Indonesia! Bahkan pada 2015, negeri kita menempati urutan ke tujuh untuk prevalensi penderita diabetes tertinggi di dunia, bersama Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brasil, Rusia dan Meksiko.

Seperti apakah sih penyakit yang bisa menjadi penyebab utama kebutaan, serangan jantung, stroke, gagal ginjal dan amputasi kaki ini? Bisakah diabetes dicegah? Bagaimana upaya pencegahannya?

Sebelumnya kita ketahui dulu data dan fakta tentang diabetes, sang penyebab ‘pencabut nyawa’ tertinggi di dunia, juga mitos-mitos salah kaprah yang mengiringnya. Informasi yang bermanfaat untuk diketahui seiring peringatan Hari Kesehatan Sedunia pada hari ini, Kamis 7 April 2016 yang mengambil tema global Diabetes. Hari Kesehatan Sedunia ini bertepatan dengan tanggal berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Data-data penting Diabetes yang Wajib Diketahui

International Diabetes Federation (IDF) Atlas pada 2015, mencatat bahwa ada 415 juta orang dewasa dengan diabetes. Angka ini merupakan kenaikan 4 kali lipat dari 108 juta pada 1980an. Pada 2040 diperkirakan jumlahnya akan menjadi 642 juta!

Data WHO (2014), menyebutkan bahwa 90% orang dengan diabetes di seluruh dunia adalah penyandang diabetes tipe 2 disebabkan gaya hidup yang kurang sehat. 1 dari 2 orang dengan diabetes tidak tahu dirinya memiliki diabetes/undiagnosed (IDF 2015). Data WHO, pada 2013, pembelanjaan terbesar untuk diabetes di dunia adalah sekitar 612 miliar dolar, diestimasikan termasuk sekitar 11% dari pembelanjaan untuk kesehatan dunia. Mulai 2010 sampai 2030, WHO menyebutkan kerugian dari gross domestic product (GDP) di seluruh dunia karena diabetes diestimasikan sekitar 1,7 triliun dolar.

Lalu bagaimana data diabetes di Indonesia?

Data dari Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat bahwa diabetes saat ini sudah menjadi penyakit pembunuh nomor 3 di Indonesia (6,7%) merujuk pada data Sample Registration Survey 2014. Data-data menunjukkan peningkatan jumlah penyandang Diabetes, data Riset Kesehatan Dasar/ Riskesdas menunjukkan peningkatan prevalensi dari 5,7% (2007) menjadi 6,9% atau sekitar 9,1 juta (2013). Sementara itu di tingkat global berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) jumlah estimasi penyandang diabetes di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta dengan menempati urutan ketujuh tertinggi setelah China, India, Amerika, Brazil, Rusia dan Meksiko. Mengapa sedemikian tinggi?

“2/3 Kasus Diabetes di Indonesia (Riskesdas 2013) saat ini belum terjangkau dan belum mengakses layanan kesehatan,” kata dr. Lily S. Sulistyowati, MM selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM), Kemenkes RI saat acara workshop“Cegah, Obati, Lawan Diabetes Hari Kesehatan Sedunia 2016” pada Jumat (1/4/2016) di Gedung Balitbang Kemenkes RI, Jl. Percetakan Negara, Jakarta Pusat.

[caption caption="dr. Lily S. Sulistyowati, MM selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM), Kemenkes RI saat acara workshop “Cegah, Obati, Lawan Diabetes Hari Kesehatan Sedunia 2016” pada Jumat (1/4/2016) di Gedung Balitbang Kemenkes RI, Jl. Percetakan Negara, Jakarta Pusat. (FOTO GANENDRA)"]

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline