Lihat ke Halaman Asli

Rachmat PY

TERVERIFIKASI

Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

Pak Ahok, Diapain Sungaiku?

Diperbarui: 21 September 2015   19:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangan-tangan Pandi bermain dengan lincahnya di panel-panel berjumlah delapan di escavator yang dioperatorinya. Escavator yang berbadan besi itu, sedang di tengah sungai! Bergoyang-goyang di atas ‘Ponton’ yang terbuat dari besi berbentuk segiempat. Ponton itu menahan beban escavator untuk mengambang di air. Selanjutnya bisa bertugas mengeruk lumpur pekat dan sampah dengan lengan-lengan besinya. Lengan itu seakan menjadi kaki yang mengatur langkah, kemana ponton itu dibawa bergerak oleh Pandi, sang operator lelaki asal Klaten Jawa Tengah itu. Unik juga melihat escavator yang berat seakan naik rakit mengarungi sungai. Rupanya ponton besi itu kedap air, sehingga bisa mengambang dan menahan beban si ‘lengan sendok’.

Pengerukan kali angke, hingga kini masih berjalan. Foto 14 September 2015. (foto Ganendra)

Lengan-lengan itu mengaduk-aduk Kali Angke di kawasan Pesing, Jakarta Barat. Lumpur hitam dan sampah dari sungai yang membentang di kawasan Jakbar itu sedikit demi sedikit dikeruk. Hitam pekat. Mustahil ikan dan binatang airnya bisa hidup disitu. Sementara di sebelah kiri pinggiran sungai, barisan sipel, pagar beton terpancang satu demi satu. Crane berukuran besar, bekerja keras menanamkan sipel itu. Sementara beberapa pekerja, memotong sipel sesuai ukuran. Proyek menata Kali Angke itu adalah gawean Pemerintah DKI Jakarta dibawah komando Gubernur  Basuki Tjahaya Purnama (Ahok). Proyek yang harus dilakukan untuk memaksimalkan fungsi Kali Angke yang terus menerus mendangkal. Di beberapa bagian sungai, khususnya di dekat Jl. Daan Mogot, kulihat ketinggian sungai tak lebih dari satu meter. Lumpur pekat mengeras akibat minimnya debit air.

Aku sendiri 5 tahun belakangan ini belum pernah melihat aksi robot-robot pengeruk itu. Dan hampir tiap tahun di Jl. Tubagus Angke yang berlokasi di sepanjang sungai itu banjir saat hujan lebat akhir tahun dan awal tahun. Sungai pun pindah ke jalan, dikarenakan air berlimpah dan menggenang di jalan yang menyambung ke Jembatan dua. Akibatnya? Akses jalan terputus. Anak-anak pun sudah hapal dengan kondisi dan ‘riang’ bisa bermain sepuasnya.

Harapan memiliki sungai yang bersih dan tertata menyeruak kembali. Maklum Kali angke termasuk lingkungan yang padat penduduk. Dan tiap tahun menjadi salah satu titik yang dilanda banjir. Namun bukan mustahil meningkatnya kebersihan di Kali Ciliwung dan sungai lainnya di Ibukota, juga akan ‘menimpa’ Kali Angke. Jika proyek rampung, berharap paling tidak banjir tahunan akan berkurang khususnya akibat luapan air Kali Angke. Selain itu dengan lebih tertata dan terawat lingkungan sungai, maka sedap mata memandangnya. Tentu senang dan menyehatkan dong. Kualitas hidup warga sekitarnya seyogyanya juga meningkat. Jangan lupa dukung hidup sehat dengan tidak membuang sampah ke kali Angke lagi.

Oya, Pak Gubernur Ahok, tolong jangan lupa juga untuk memberi keteduhan di sepanjang kali dengan pepohonan. Biar adem dan bisa menjadi tempat yang nyaman. Dulu Taman Tubagus Angke yang membatasi Kali Angke dan pinggiran sungai, nampak asri dan rindang pepohonan. Akibat proyek pemasangan sipel, beberapa ditebang. Tolong balikin lagi dong, biar tetap adem. Heheheee

Wah nampaknya langkah Ahok menormalisasi Kali Angke ini akan bikin susah anak-anak saja. Looh? Laa iyaaa,  kalau begitu caranya, lama-lama mereka tak bisa main air dan berenang-renang lagi di jalanan dong paaakkk!! :D  Seperti foto yang kuambil Januari 2014 silam di bawah ini. Artikel lengkap tentang banjir di jl. Tubagus Angke Jakarta Barat tahun lalu, kutulis disini  (Foto) Ceria di Tengah-Tengah Musibah Banjir. Salam Jakarta sehat.

@rahabganendra

Banjir melanda jl Tubagus ANgke Jakarta Barat, pada Januari 2014. (foto Ganendra)

Riang gembira anak-anak main air di luapan banjir Kali Angke, pada Januari 2014. (foto Ganendra)
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline