Lihat ke Halaman Asli

Rachmat PY

TERVERIFIKASI

Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

Produk Teknologi Litbang Kemenpupera adalah Dari, Oleh dan untuk Rakyat

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14172947311242410313

[caption id="attachment_338712" align="aligncenter" width="600" caption="Kompasiana Nangkring bareng Kemenpupera. (Foto Ganendra)"][/caption]


BENCANA gempa bumi yang melanda beberapa wilayah di tanah air, seperti Jogjakarta, Sumatera Barat, Jawa Timur beberapa tahun silam, memacu dan mendorong pemenuhan soal solusi kebutuhan tempat tinggal bagi para korban. Pasti anda tahu atau pernah mendengar Tenda Huntara alias Tenda Hunian Sementara. Yaa, Tenda Huntara sangat berjasa menampung para korban gempa yang rumahnya rusak ataupun ambruk diguncang gempa. Huntara menjadi rumah tinggal sementara para korban gempa.


Lalu pernahkah anda mendengar sebutan RIKa? Rumah Instan Kayu? RIKa model rumah instan yang berbahan dasar kayu kelas rendah yang cepat tumbuh seperti kayu sengon, karet, akasia mangium. Namun kayu itu diproses dan diolah sedemikian rupa sehingga kualitasnya setara dengan kayu kualitas kelas satu. RIKa ini telah teruji dan diterapkan di daerah rawan bencana.


Satu lagi, tahukah anda rumah deret di ibukota yang dibangun untuk mengatasi perkampungan kumuh di Jakarta? Salah satu hasil program yang digalakkan mantan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo pada masa awal menjabat. Rumah yang dibangun di atas lahan terbatas dan menjadi solusi teknologi dengan memfungsikan lahan yang terbatas. Rumah yang berkonsep RISHA atau Rumah Instan Sederhana Sehat, type Maisonet seperti yang dibangun di Kampung Deret Petotogan, Jakarta Selatan. RISHA adalah produk teknologi mengatasi permasalahan tempat tinggal kumuh.


Ketiga contoh diatas adalah sebagian kecil produk Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera). Produk teknologi Litbang 2014 yang menjadi tema saat acara ‘nangkring' Kompasiana bareng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) pada Kamis 27 November 2014 di Pendopo Gedung Cipta Karya, Kemenpupera, Jl. Pattimura No. 20, Jakarta.

Acara yang merupakan rangkaian peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum (Harbak PU) ke-69 yang jatuh pada 3 Desember mendatang itu, khusus dihadiri oleh puluhan Kompasianer dengan menghadirkan dua pembicara pejabat teras Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yakni Prof (R) DR Ir Anita Firmanti, MT selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman - Balitbang - Kemenpupera. Narasumber kedua adalah Iwan Suprijanto, ST, MT selaku Kepala Bidang Program dan Kerjasama - Puslitbang Permukiman. Sementara narasumber Kepala Balitbang - Kementerian Pekerjaan Umum, Ir Waskito Pandu, MSc yang sedianya juga mengisi acara, urung hadir.

[caption id="attachment_338713" align="aligncenter" width="600" caption="(KIRI) Wardah Fajri selaku moderator. (TENGAH) Prof (R) DR Ir Anita Firmanti, MT selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman - Balitbang - Kementerian Pekerjaan Umum. (KANAN) Iwan Suprijanto, ST, MT selaku Kepala Bidang Program dan Kerjasama - Puslitbang Permukiman. (Foto Ganendra)"]

14172948261873991338

[/caption]


Acara yang dimulai sekitar pukul 13.00 wib itu banyak membahas soal Program dan kegiatan penelitian dan pengembangan sub bidang Permukiman. Hal itu sesuai tema yang diambil, yakni "Dukungan Inovasi Teknologi Bidang Permukiman dalam Akselerasi Program Permukiman 100 - 0 - 100. 100 % Akses Air Minum, 0 % Kawasan Kumuh, 100 % Akses Sanitasi."


Sebagai pembuka narasumber adalah Bu Anita yang menjelaskan tentang produk-produk sebagai hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Balitbang, Kemenpupera. Mulai dari soal pengolahan sumber air bersih, teknologi rumah tinggal bencana, maupun rumah susun di perkotaan untuk membersihkan kawasan kumuh. Menurutnya bidang Litbang dengan riset teknologi mampu menelurkan teknologi terapan yang bermanfaat bagi masyarakat dan negara.

"Tidak ada negara yang bisa maju dan berkembang secara konsisten tanpa didukung oleh litbang yang kuat dan tangguh," katanya.


Beragam kewenangan itu, ditangani serius Kemenpupera melalui 4 sub bidang, yakni Puslitbang Permukiman, Puslitbang Sosial Ekonomi dan Lingkungan (Sosekling), Puslitbang Sumber Daya Air, dan Puslitbang Jalan dan Jembatan. Dasar dari kinerja Puslitbang Kemenpupera adalah untuk kesejahteraan rakyat. Riset dan pengkajian teknologi untuk mengatasi persoalan kemasyarakatan yang didanai oleh rakyat melalui APBN. Kira-kira jargon dari - oleh - untuk rakyat berlaku dan menjadi basis kinerja Litbang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline