Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Manusia Pasir

Diperbarui: 9 Juli 2015   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kaukah sosok petarung alam?
di tubuh telanjang kali engkau meraup sejumput kemenangan
sejumput?

kecil kawan, tapi besar untuk penyambung nafas kami

diantara elang perkasa yang lelah, menyerah pada terik
diantara katak-katak liar yang berteduh menggigil diguyur dingin gerimis
engkau tak hirau
kendati lidah api matahari menjilat-jilat punggung legam
dan tetes hujan yang meradang bak pisau menusuk sumsum tulang

kerikil pasir sungai cimanuk kau sihir menjadi emas
air menguning adalah kerabat abadi yang selaras
bercumbu tiap pagi, siang hingga senja memanggilmu pulang
untuk kembali bercengkerama rejeki esok menjelang

barangkali hidup dimaknai dengan teramat sederhana
meniti perahu kayu tua diantara riak-riak kecoklatan air penghidupan masa
mendulang pasir diantara keriput hitam tangan-tangan renta
mengokohkan bangunan mewah para raja diraja
nun jauh disana

dan engkau tetap sederhana
bercumbu, bercengkerama di kali-kali yang ikhlas apa adanya
tiada mudah merana dan bermanja
saat nafas bermakna hanya atas pencipta

“ibadahku adalah Maha, diantara pasir-pasir yang mulia,” niatmu

***
Jakarta – 9 Juli 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi Dokumen pribadi - “Nelayan pasir di Sungai Cimanuk, Indramayu, Jawa Barat.”

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline