Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Cuci Piringmu (2)

Diperbarui: 30 Juli 2017   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: clipartfreefor.com

siang meratap pada keroncongan pahala
bergayut pada tangkai-tangkai waktu di kalendar suci bercahaya
peluru-peluru malam sudah kau masukkan di lambung picu
pemantik kalbu enyahkan terik di altar waktu

sudah lama sekali
gulma-gulma bersarang di tubuhmu
pisau  tumpulmu merindu asahan batu-batu iman
sementara tali-tali sadar itu
teronggok tercampakan
lahat mengancam kubur nurani
yang antarkan cahaya redup pada paku-paku peti mati

mulut-mulutmu berkamit doa
bukan tentang cahaya
adalah bait-bait keterikatan dunia
tangan-tanganmu meraba
namun melupa
lembaran buku langit sabda

cuci piringmu
yang sisakan kunyahan rakus kotormu
bilas hatimu
yang menyelamatkan jalan kultivasimu

***
Jakarta – 13 Juni 2016
@rahabganendra

Baca juga: Cuci Piringmu (1) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline