Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Hujan Ingkar Datang (2)

Diperbarui: 25 Maret 2016   04:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="Ilustrasi foto Ganendra"][/caption]

kaki-kaki itu berhenti
di bongkahan waktu yang enggan dimiliki
lelah, bertanya pada kering hati  
di ujung rasa yang hampir mati 

pergi, pergilah pergi
dengan kata yang tak akan kembali
harapan terbunuh berucap janji
tak seperti madu hujan bulan juni* 
yang lama mengering diiris senyap setajam belati 

anjak lalu
beranjaklah dan berlalu
ranah-ranah mengelam dan sunyi tlah bersandar menunggu
“aku tak akan menari di waktu selanjut,” rintik rinai
memadamkan api-api rembulan badai
tak percaya
menanti jelang
pada hujan yang ingkar datang

sudah,
berangkatlah ke peraduan
lalu mimpikan matahari yang menanti
di hujan mimpi
dunia surgawi yang terkadang hadirkan benci

seperti,
hujan yang ingkar datang
"engkau mengering dilupakan"

***
hujan bulan juni* kutipan puisi Sapardi DD

Jakarta – 25 Maret 2015

@rahabganendra

Ilustrasi Dokpri

Baca: Hujan Ingkar Datang (1)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline