Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Doa Tercecer

Diperbarui: 22 Maret 2016   00:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Puisi:  Doa Tercecer"][/caption]ada
raksasa
berkilat taring tajam
menyelam ke dalam sanubari bumi
memangsa humus yang mencerna kepercayaan
memaki cahaya
merongrong suci, suburkan radang-radang rapuh kebaikan 

ada  
api di ujung mulut
panas tanpa terang
membara menjilat relung hidup
menyulap derita
palsu

ada
darah-darah
berminyak
hanyutkan firman
menghitam
menuju nisan pemakaman

ada
larik-larik doa
pekat mendung
was was
berserak tercecer
entah di organ yang mana

ada
ada apa lagi?

ada
kenali diri?

***
Jakarta 21 Maret 2016
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline