Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Merapuh

Diperbarui: 20 Desember 2015   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber: http://www.cepagallery.org/wp-content/uploads/2015/08/CEPA-Gallery-Halpern-Parloto-Candle.jpg"][/caption]rumah
rumahku
rumahmu

jalan
jalanku
jalanmu

matahari membuka pintu
matahari barat menuju

derai, berderailah air, air kelahiran mengalir bersama angin timur penciptaan
jatuh, berjatuhan hati yang tergores buah-buah hitam kemuraman
kita yang terpuruk benak kealpaan
kita yang terbuang rasa ke limbah keduniawian

matahari menutup halaman membisu
matahari menuju barat lalu

redup
meredup
timur menuju barat

tergelincir di perjalanan menuju
rumahku
rumahmu

masih seberapa lama
seberapa jauh iman ditempuh
seberapa banyak karma terjelma dari cinta-cinta yang merapuh
seberapa tinggi, hati layak bersauh di barat jauh
menanggalkan neraka-neraka lalim
menuju barat, taman-taman ar rahiim

jalan
jalanku
jalanmu

matahari membuka pintu
matahari barat menuju

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline