Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Nirwana Maya

Diperbarui: 29 November 2015   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber gambar: http://www.thedailyriff.com/heaven.hell.math-wars.jpg"][/caption]

aku menundukkan kepala
kepada surga
saat kaki melukis jejak hitam
terburai noda di kanvas masa lalu kelam
yang tak pernah lenyap
 
lalu
memaki waktu
yang membawa tangisan diantara impian
cahaya semakin jauh menjauh
dan kepalan menjadi tumpuan kebenaran

menyumpah serapah penjuru angin
yang menghanyutkan tempat-tempat berdiri
di kaki-kaki yang enggan rapuh
diantara ego menyelimuti

menginjak-injak nilai sesama
atas panji-panji sifat hati manusia
diantara tudingan telunjuk ke wajah lain muka
bermimpi tentang harga mulia

dan
aku menundukkan kepala
kepada surga
di dalam nirwana maya
yang tak pernah lenyap

***
Jakarta – 29 November 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline