Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Pengikhlas

Diperbarui: 2 November 2015   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


tiba-tiba tengadah harap datang
pada cahaya menembus kabut-kabut nafas
di sela jejak gambut yang meng-arang
di kaki-kaki telanjang pengikhlas

keringat luruh bersanding bulir-bulir kaca
dewi-dewi turun tinggalkan tahta
membawa segenggam rencana
pada kesadaran benak para

engkau yang merindu nyanyian  
kepakan sayap elang perkasa di senja yang berpulang
bersenandung gemerisik dawai daun-daun pencumbu
yang kemarin bergemeretak membakar risau
lalu sunyi, nanar dan mengabu

menyeka asap
di paras-paras merintih
ber-asa lelap
mengubur bara pedih

di sela kabut yang laun menghilang
memeluk tangis untuk hujan berbilang

“janganlah lagi terulang”

***
Jakarta 2 November 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline