Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Anjing Pemangsa

Diperbarui: 22 Oktober 2015   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dia tunas sedang bersemi
mengikuti kemana arah angin pergi
senyumnya suci
tak kenal apa itu rasa benci
dia akrab dengan pagi yang membangunkan indah mimpi
lalu mengikuti geliat matahari

dia sebutir air belia
berilah sebuah bejana
dia akan patuh dan taat menjadi sepertinya
karena dia polos rupa
jujur apa adanya
di dunia yang berdongengkan cerita
tentang surga legenda

dia berlari semau hati
hanya ingin menyapa semesta yang tersembunyi
lalu menyampaikan impian mimpi
mencari-cari
dimana paras bidadari
yang tiap malam bersenandung di beranda rembulan penanti

dia putik berharga
di tengah lolongan anjing-anjing durjana
pada waktu yang terisak pendosa
hantarkan para pemangsa
setan berwujud manusia

dia belia
berkilau bak intan permata   
namun tak berdaya

***
Jakarta – 22 Oktober 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline