Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Tentang ...

Diperbarui: 14 Oktober 2015   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

andaikan sanggup menahan berlalu pagi
dan subuh yang tak perlu pergi
mungkin tenang tak perlu bersusah menanti
bernyanyi tentang tunas-tunas harapan
mengawali setiap mimpi yang terlukiskan
hati

andaikan bisa menghapus ragu redam terik
dan panggang panas yang menjilat sekujur waktu
mungkin api-api amarah di hati
tlah padam tak terkenali
oleh sejuknya ayat Tuhan yang teresapi
nurani

andaikan mampu memaknai senja
dan petang yang merangkul gulita
bahwa terang tak pernah tiada
dan gelap penyeimbang adanya
mungkin urat-urat tak lagi tertarik akan nafsu-nafsu kebencian
dan mendung-mendung berganti dengan kesadaran
lalu nyanyian hakiki keTuhanan terlantunkan
dan berkisahkan

tentang toleransi
tentang dunia fana  
tentang langit abadi surga
tentang Tuhanku Tuhanmu

***

Jakarta – 14 Oktober 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline