ada yang keras kepala membeli mimpi
dia, yang menggantungnya di langit-langit semu
melayang, memaksa kaki-kaki bumi lepaskan akar
pada impian
yang menggenggam erat duniawi
dibalik selimut hitam tubuh karma asali
dia yang tak pernah ingin
mengenali cahaya langit ketujuh
dia yang bisu
akan kata doa-doa tulus
dia yang tuli
oleh gemuruh tangis manusiawi
dia yang mati
pada jiwa terkangkangi nafsu ambisi
“jangan buka jendela, aku tak mau melihat terbit”
enggan pada waktu yang berlarung di tapal esok
bayangan bersikeras tak mengakui, fana ada di bumi
***
Jakarta – 10 Oktober 2015
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H