Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Di Punggung Kabut

Diperbarui: 8 Oktober 2015   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

angin terkulai
menangisi hitam arang
daun-daun peneduh mengering
sesak menghimpit
larva menjerit
kemana aku berhembus membawa kesalahan?

bagaimana mesti memilih
tak punya pilihan
membuka mata tiap orang
yang mengerjap kepedihan
dan berpesankan
ada tangan hitam di punggung kabut

tertawa tak pernah diam
dibawah bayang pundi-pundi dewa dipuji
membeli nafas
menggadai nyawa
mentaruhkan takdir
nafsu-nafsu mengepul ber-asap
dan gelimpangan nasib bertulis merana

waktu cepatlah beranjak lalu
bawa angkara bersamamu
pada lipatan akhir tahun
di buku-buku kalender
lalu benamkan pahit cerita
yang tak lagi terkisahkan ulang
pada kesalahan

***
Jakarta 8 Oktober 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline