Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

Rembulan Suci

Diperbarui: 3 Juli 2015   00:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


REMBULAN SUCI

manusia
masih layakkah diri kita?
bahwa dahaga bukan sekedar haus semata
ketika liur bertebaran di sekelilingmu
diantara rintihan waktu yang mengiringi rembulan suci
dengan rupa-rupa tatapan mata yang menghunjam dalam-dalam di sanubari

bahwa ruh kebaikan tersulut pijar menyala
menjadi api-api yang meluluhkan hitam kemurkaan rasa
diantara sekam-sekam setan yang terkunci
pada hati yang sedang teruji

manusia
tergerakkah engkau?
berkultivasi lalu menanggalkan segala ambisi ego diri
mengulurkan butiran-butiran ruh hidup bagi insani
sisakan abu di tungku kemunafikan yang lama tersembunyi

manusia
terdiamkah engkau?
merasakan dalam kedalaman akan kebisingan duniawi waktu
dan lidahmu terjulur, memanggil kelaparan semu
lupa segala pondasi-pondasi perilaku
dan menapak jalan tanpa engkau tahu
adakah disana, langit berpintu?

tidak tahu
tidak tahu
karena diantara cahaya rembulan suci
kita sedang mencari tahu

***

Jakarta – 3 Juli 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline