*** Kuncup mata terpejam di kegelapan Binar mata berbinar akan kecerahan Di depan kerling nakal penggoda jahanam Di sekeliling sipit rayuan kelambu gairah malam Redup benak menyapa mata-mata merajuk Menguras kantong-kantong nafas membujuk Engkau yang menari tawarkan nikmat Engkau yang bergelora menuntun jalan sesat Gelap hati di bayang-bayang telanjang tubuh berhasrat Bercumbu laknat berpayung sumbu cahaya yang tersumbat Engkau menyeringai puas atas luka-luka terang bercacat Terbahak tertawa atas manusia-manusia berkhianat Pada hidup yang bergelayut berat Pada kehidupan mati yang tak lagi diingat Kapan engkau membuka mata? Dan melihat keindahan sejati terhampar selamanya Kapan engkau membuka pikiran? Yang membimbing hantarkan jalan kebaikan Kapan engkau membuka hati? Yang ulurkan hangat tangan-tangan yang mengasihi *** Bogor - 11 April 2015 @rahabganendra Sumber Gambar Ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H