***
aku jatuh
melayang diantara pernik tetes dewi hujan
yang memberikan keringat pelepas dahaga
mengalir
jauh diantara kerikil dan batu
aku berguguran
diantara terik yang perlahan berkunjung datang
membawa benih-benih kehidupan
bertabur
bersama uluran tangan saat semi tiba nanti
aku menangis
hanyut diantara kantong plastik
diantara tepian tanah-tanah yang berparas murung
dan telanjang tubuhnya tak lagi molek
bermandi sampah menghias cahaya yang meredup
aku meradang
diantara lidah-lidah pahlawan kesiangan
mengacak-acak rimba atas nama kesejahteraan
menyayat-nyayat udara dengan bualan asap polusi
membunuh langit matahari pemberi hangat nafas
meracuni air dengan tingkah tak beradab lingkungan
dan memperkosa tanah-tanah yang terengah kasih menghidupi
aku menggelegak
diantara kelam nafas ketidakpedulian
tentang keindahan semesta
tentang subur rahim bumi
tentang hijau yang semestinya kian lestari
***
"Selamat Hari Bumi Internasional, 22 April. Cintai tanah berpijak, cintai semesta yang damai.
Jakarta - 22 April 2015
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi